What is Rotating roles?
Rotating roles adalah cara istimewa *hak hak hak* *penggemarcherrybelle* dalam memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik unuk melatih kecakapan melalui bermain peran tentang situasi kehidupan yang nyata.
Sebenarnya untuk aturan mainnya berbeda dengan yang saya terapkan, ya pake modifikasi dikit lah. Motor aja pake modifikasi masak metode pembelajaran enggak? Ya gak??
Kalau dalam Sosiologi namanya Role Playing. Bermain peran. Rotating roles ala kelas saya adalah memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menyampaikan materi tertentu dengan berbagai metode. Sesuai kreativitas siswa. Dengan berbagai pertimbangan, tidak semua kelas saya terapkan metode ini. Hanya kelas XI IPA 3 dan XI IPS 2 yang berkesempatan untuk menggunakan metode ini. Untuk kelas lain ada metode lain yang saya gunakan, misalnya tebak kata, membuat makalah, presentasi, dan membuat tugas sebagai pendalaman.
Dan ketika tiba waktunya untuk tampil, saya takjub dengan performa dua kelompok awal dari IPA 3. Kelompok pertama menyampaikan materi dengan konsep talk show! Ini keren! AWE to the SOME! A.W.E.S.O.M.E! Dapet ide dari mana coba Arin cs ini? Apakah sebelumnya mereka menonton Radio Star? Ato Happy Together? Ato Mata Najwa? Entah. Yang jelas penampilan perdana ini membuat saya bahagia. Kelompok pertama menjelaskan mengenai pengertian Perjanjian Internasional #TeacherBangga
Penampilan kedua tidak kalah kerennya! Mereka menjadi model dari materi yang akan mereka jelaskan, yaitu mengenai subjek perjanjian internasional. Ada berapa anak2 subjek perjanjian internasional? Iya, hitung sendiri, jangan membuat ibu Rara menangis. Saya suka dengan ke-all out-an kelompok kedua ini. Mereka memakai wardrobe yang menunjukkan ciri khas mereka. Ada yang pake jubah, berdandan ala Paus di Vatikan. Ada yang berpenampilan pemberontak lengkap dengan pistol dan kupluknya.
Kelompok berikutnya juga menggunakan konsep talkshow.
Selanjutnya kelompok Muhlis dkk yang menjelaskan mengenai tahap2 perjanjian internasional. Penampilan kelompok ini oke juga. Mereka memperagakan ketika para perwakilan diplomatik membuat perjanjian internasional dengan negara lain.
Kelompok berikutnya dimotori oleh Nico. Doi berperan sebagai anchor alias pembawa berita. Konsep mereka adalah laporan dari TKP.
Kelompok terakhir di-host-in oleh Septarian. Kembali dengan konsep talkshownya.
Naah, kita sudah melihat penampilan dari IPA 3 sekarang kita lihat aksi dari IPS 2. Kelas IPS 2 belum semua kelompok maju. Ntar deh ditambahkan. Kelompok pertama menampilkan kegiatan belajar di kelas.
Kelompok berikutnya semacam talkshow yang mengundang dosen dari beberapa universitas terkenal.
Kelompok selanjunya menayangkan video. Videonya akan lebih oke kalau pake suara.
Ini hasil capture dari video yang ditampilkan oleh Eka dkk
Kelompok selanjutnya menggunakan konsep reporter-reporteran *?!?!* sekaligus melaporkan kondisi terkini dari pengesahan perjanjian.
Sugo haseyo, hakseng. Good job, nak!
I'm
soo proud of them. Para siswa melakukan tugasnya dengan baik dan
semangat. Saya senang dengan semangat yang mereka tunjukkan. Antusiasme
dan keinginan kalian untuk melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya membuat teacher pengen makan es krim connelo yang lagi promo di Alfamart, nak!