Monday 26 October 2015

Tentang Presentasi

Minggu ini memasuki pekan ketiga setelah dua kali remidial. Remidial. Dulu sewaktu masih kerja di penerbitan nasional *ehem*, saya tidak paham dengan konsep remidial. Para bos meminta kami para editor memberi slot atau tambahan soal yang diberi label remidial. Well, dulu pemikiran saya, bila kelak saya jadi guru, saya tidak mengharapkan ketika siswa remidial. Saya pengennya siswa tuntas ketika saya evaluasi. Ternyata ember cin, persentasi yang tuntas sama yang tidak tuntas membuat geleng2 kepala. Salah sapa coba? Salah gue? Salah Marshanda? Salah Raisa? Salah Siwon oppa? *dih*
Oke. Tinggalkan Siwon Oppa yang bentar lagi mau wamil. Kita bahas mengenai presentasi. Presentasi adalah salah satu metode pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa. Presentasi secara umum adalah kegiatan menyampaikan informasi kepada orang lain (publik). Metode ini patut dicoba. Kenapa? Ya, karena kalo siswa diminta mendengarkan mlulu yang ada mulut kita sekarat akut siswa pun bosan! Ujung2nya pada gak semangat. Dan akhirnya, saya makan hati karena siswa pada ngobrol sendiri. 
Saya pikir presentasi tidak hanya semata-mata sebagai variasi dalam pembelajaran, tapi juga mengajarkan banyak hal. Pertama, presentasi mengajarkan bagaimana cara menyampaikan informasi kepada audiens. Berbicara di depan umum bukanlah hal mudah meski bukan hal yang sulit. Saya pengen, siswa semuanya mampu berbicara di depan umum. Mengikis rasa supan *malu-red* dan memupuk kepercayaan diri mereka. Kedua, kelompok penyaji akan merasakan sensasi bagaimana perasaan mereka saat audiens sibuk mlongoh, sibuk tukar menukar secarik kertas, ngegosip guru killer. RASAKAAN, para siswa! RASAKAAAN! Asyiik abiis kaan? HAHAHAHAHAG*keseleg pentol*. Suara habis, mata hampir keluar, emosi sudah diubun2 macem gunung merapi yang mau meletus, dan rasanya pengen segera melahap nasi kuning haruan *LEBHAI* adalah perasaan ketika kita sedang berbicara dan audiens sibuk dengan kegiatannya sendiri, celometan hal2 entah apa walahualam. Beberapa siswa dengan kelebihan tenaga dalam bidang ngobrol mengobrol membuat pening, jatuh, dan tak bisa bangkit lagi *huoooo*. Sementara itu, beberapa siswa lain meski juga sering nyeletuk, kontrol diri mereka lebih bagus dan tidak sampai membuat saya jatuh bagai butiran debu *ter-Rumor*. Begitu di-SYUUUUT langsung bungkam. Abis itu ribut lagi *guru pingsan*.
Tapi, it's okay, rapopo. Setiap siswa memiliki keunikan sendiri. Yang penting kita mengajar dengan sepenuh hati dan serahkan hasilnya pada Alloh SWT, okeh? *ngomong sama diri sendiri*. Daan presentasi mengenai pelaksanaan demokrasi sejak masa orde lama sampai sekarang berakhir pada minggu ini. Minggu depan sudah mulai masuk pada Bab III *mulai pening memikirkan metode yang pas meski RPP sudah dibuat*. Ya, pandai2nya bersikap fleksibel karena RPP yang dibuat secara teori kadang terkendala sama hari belajar efektif. Seperti biasa tiada kesan tanpa kehadiran potomu, sodara! Foto presentasi ini saya ambil di kelas XI IPA 1. Tidak ada alasan khusus. Pas keingetan saja. Haha. 

Presentasi dengan gaya malu2 tapi mau 
Audiens yang mendengarkan dengan khusuk dan hikmat
Begitulah sodara sebangsa setanah air. Sekian postingan mengenai presentasi kali ini. Besok disambung lagi. Yuuk dada bye bye :


Saturday 24 October 2015

Bab II Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani

Setelah menyelesaikan Bab I saatnya kita meluncur cus ke Bab II. Bab ini membahas pengetahuan mengenai demokrasi sebagai upaya menuju masyarakat madani. Materi ini sebenarnya mudah dipahami karena kita hanya diminta memahami apa itu demokrasi dan masyarakat madani. Gak terlalu penuh dengan istilah memusingken kepala, macem kaula atau parokial. Sebenarnya. Cuma ya itu, siswa sering gak fokus. Sibuk mikir yang belum waktunya mereka pikir, misalnya ntar pacaran di mana ya? Duh, mana uang saku udah mepet. Pemikiran gak penting dan terlalu dini. Sekarang mah saatnya belajar, bukan yang lain. Arraseo? :) 
Baik! Mari kita lanjuut!
Standar Kompetensi: 
Menganalisis Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani.
Kompetensi Dasar: 
1. Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani. 
3. Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde lama, orde baru, dan             reformasi. 
4. Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. 

Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani

Apersepsi

Pada awalnya negara-negara di dunia menganut sistem budaya otoriter                             (monarki/feodal).
Dalam sistem budaya otoriter, rakyat menjadi objek pelaksanaan kekuasaan sehingga         rakyat menderita. 
Kemudian muncul gagasan dari para ahli politik mengenai demokrasi.
Ciri negara demokrasi
1. Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia.
2. Menjunjung tinggi hukum. 
3.Tunduk pada kemauan orang banyak tanpa mengabaikan orang minoritas.
Demokrasi akan kuat apabila bersumber pada kehendak rakyat.
Dalam perkembangannya ada beberapa jenis demokrasi : Demokrasi ekonomi,                   demokrasi kebudayaan, dll.

Pengertian Demokrasi 

Demos : rakyat
Kratos/Kratein : kekuatan
Artinya: Rakyat sebagai pemegang kekuasaan. Dari, Oleh, dan Untuk rakyat.
Moh. Hatta menyatakan bahwa demokrasi sebagai sebuah pergesaran dan penggantian kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat. 
Abraham Lincoln : Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 
Giovanni Sartori : Demokrasi adalah suatu sistem yang ditandai dengan seseorang tidak bisa memilih dirinya sendiri, mengidentifikasi dengan kekuasaannya, dan tidak dapat merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat. 
Dalam sistem demokrasi posisi rakyat sama di mata hukum dan pemerintahan. 
Rakyat memiliki kedaulatan yang sama. 
Hukum yang tidak berlaku bukan menunjukkan demokrasi, tetapi anarki. 
Ciri utama sistem demokrasi
Tegaknya hukum di masyarakat.
Diakuinya HAM
o Demokrasi tidak akan efektif apabila tidak ada penyokongnya, yaitu berbagai elemen politik seperti parpol, lembaga pemerintahan, dan tentu saja rakyat. 

Pemikiran tentang demokrasi 

Manusia diperlakukan dan ditempatkan sesuai harkat dan martabat sebagai makhluk Tuhan.
Salah satu hak asasi manusia adalah kebebasan untuk mengejar kebenaran, keadilan, dan kebahagiaan. 
Keputusan bersama dapat memiliki kadar ketepatan dan kebenaran lebih efektif karena keputusan diambil yang terbaik. 
Dalam masyarakat akan selalu ada masalah. Oleh karena itu, paham yang dianut akan menentukan cara untuk mengatasi masalah. 
Tujuan demokrasi adalah memanusiakan masyarakat secara fungsional, penuh rasa kebersamaan, dan tanggung jawab. 

Pembatasan Kekuasaan

Pelu adanya pembatasan kekuasaan dalam demokrasi (rule of law)
Pengakuan hak asasi manusia
Pemisahan kekuasaan (trias politika)
Pemerintah menurut hukum
Peradilan administrasi dalam perselisihan
Ketentuan rule of law
Supremasi hukum
Equlity before law (kedudukan sama di mata hukum)

Rule of law meliputi

Jaminan hak individu secara konstitusional.
Badan kehakiman yang bebas dan tidak memilih.
Pemilihan umum yang bebas. 
Kebebasan mengemukakan pendapat. 
Kebebasan berserikat dan beroposisi. 
Pendidikan politik/kewarganegaraan (civil education).
Menyelesaikan konflik secara damai. 
Menjamin perubahan sosial secara damai. 
Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur, damai, terbuka, tanpa                 paksaan. 
Menghargai kaum minoritas.
Mengakui keanekaragaman secara wajar. 
Menjamin tegaknya keadilan. 

Kriteria Lembaga Negara demi Tegaknya Demokrasi

Pemerintah yang bertanggung jawab, bersih, dan berdedikasi tinggi. 
Perwakilan rakyat yang benar-benar mewakili rakyat. 
Keberadaan organisasi sosial sebagai penghubung sosial.
Pers yang bebas dan terbuka untuk umum. 
Lembaga peradilan yang indepeden. 

Ciri-ciri negara demokrasi 

Adanya pembatasan terhadap tindakan pemerintah.
Pemberian perlindungan bagi masyarakat. 
Kebebasan pers. 
Menghargai hak-hak minoritas dan perorangan. 

Prinsip-Prinsip Demokrasi menurut LymanTower Sargent

Keterlibatan warga dalam pembuatan keputusan politik
Tingkat persamaan tertentu di antara warga negara
Tingkat kebebesan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh                       warganegara. 
Suatu sistem perwakilan.
Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas. 

Menuju Masyarakat Madani

Proses menuju demokrasi dinamakan demokratisasi.
Demokratisasi menjadi jalan keluar dari otoriritarianisme karena mengembalikan               hak-hak rakyat untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, dan sosial-               budaya.
Demokratisasi mengarah pada keberadaan masyarakat madani. 
Apakah masyarakat madani itu? 

Pengertian Masyarakat Madani

Menurut Nurcholis Madjid
Merujuk pada semangat dan pengertian civil society yang berarti masyarakat sopan, beradab, dan teratur dalam bentuk negara yang baik. 
Riswandha Imawan
Masyarakat madani merupakan konsep tentang keberadaan satu masyarakat yang dalam batas-batas tertentu mampu memajukan dirinya sendiri melalui penciptaan aktivitas mandiri dalam satu ruang gerak yang tidak memungkinkan negara melakukan intervensi
Masyarakat Madani merupakan masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam suasana perikehidupan yang mandiri, berkeadilan sosial, dan sejahtera. 
Masyarakat madani mencerminkan tingkat kemampuan dan kemajuan masyarakat yang tinggi untuk bersikap kritis dan partisipatif dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.

Indikator suatu masyarakat dikatakan sebagai masyarakat madani

Sikap partisipatif
Otonom
Tidak bebas nilai
Merupakan bagian dari sistem dengan struktur non dominatif (plural)
Termanifestasi dalam organisasi. 

Karakteristik Masyarakat Madani

Free Public Sphere
Demokratis
Toleran
Pluralisme
Keadilan Sosial 

Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi

Pemilihan umum dapat dilakukan dalam dua cara:
Cara langsung : pemilihan langsung, pilkada, pilpres, dll
Cara bertingkat: rakyat memilih wakil. Wakil yang akan memilih seseorang sebagai perwakilan rakyat. 

Sistem Pemilihan Wakil Rakyat Secara Langsung

Sistem Distrik: Berdasarkan letak geografis. Satu kesatuan geografis memiliki satu wakil di parlemen. Keuntungan sistem ini:
Hubungan yang lebih erat antara rakyat dan wakilnya. 
Cenderung mengarah pada koalisi.
Kecenderungan membuat partai baru kecil dan terjadi penyederhanaan partai secara alami. 
Lebih mudah mencapai kedudukan mayoritas.
Kelemahahan sistem ini: 
Kurang memperhatikan partai-partai kecil.
Ada kecenderungan wakil lebih mementingkan daerahnya. 
Biasanya kurang efektif bagi suatu masyarakat heterogen.  

Sistem Proporsional adalah presentasi kursi di DPR dibagi setia partai politik sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya dalam pemilu di daerah pemilihan. 
Keuntungan sistem ini adalah dianggap lebih demokratis dan lebih representatif. 
Kelemahana sistem ini adalah:
Mempermudah fragmentasi.
Memperbesar perbedaan. 
Memberikan peranan atau kekuasaan yang sangat kuat kepada pemimpin partai. 
Sulit tercapai mayoritas.
Sistem Gabungan adalah sistem yang menggabungkan sistem distrik dengan proporsional. 
Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Menjunjung tinggi persamaan. 
Menjaga Keseimbangan antara hak dan kewajiban. 
Membudayakan sikap bijak dan adil. 
Membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan.
Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.

Gak susah kan? Jelas mudah if students pay their attention. Otak siswa itu jelas masih fresh, gak kayak noona kebanyakan stalker IG-nya artes2 ini. Haha. Yang penting mau mendengarkan. Itu intinya *teteuup*. 
Setelah menyelesaikan materi, saatnya apa? Iyes, tugas! Tugas ini sekaligus sebagai trik karena waktu untuk membahasnya terlalu banyak. Jadi dengan bikin tugas ini, saya harap siswa lebih menghemat banyak waktu dan tentu saja, ada variasi dalam pembelajaran. 

Tugas

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia. Bagi kelompok menjadi 8 kelompok. Setiap kelompok membuat makalah mengenai pelaksanaan demokrasi di Indonesia:
Demokrasi Liberal  (Orde Lama Tahun 1950-1959)
Demokrasi Terpimpin (Orde Lama Tahun 1959-1965)
Demokrasi Pancasila (Orde Baru)
Demokrasi pada Pemerintahan Presiden BJ. Habibie. 
Demokrasi pada pemerintahan Presiden K.H. Abdurahman Wahid
Demokrasi pada pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. 
Demokrasi pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 
Demokrasi pada pemerintahan Joko Widodo.
Setelah selesai menyusun makalah, siswa saya minta presentasi. Dan tadaaaa...satu materi terselesaikan! 


Friday 23 October 2015

Budaya Politik di Indonesia Bagian 2

Dulu waktu kuliah dosen2 menggunakan presentasi powerpoint ketika ngajar. I love that. Beliau2 terlihat sangat mengagumkan! Hanya poin2 yang ditulis dan dosen akan menjelaskan dengan canggihnya kepada mahasiswa yang melongo penuh kekaguman *iya, benar. Saya termasuk yang melongo*. Dan metode itu adalah favorit saya. Bukannya tidak mau menerapkan pembelajaran yang berasal dari siswa, maksudnya saya sebagai fasilitator saja dan siswa yang akan menemukan pengetahuan, tapi menurut saya memancing minat siswa dulu dengan menjabarkan beberapa materi lebih cocok dengan materi penuh makna seperti PKN. Ya, bukan berati selalu lebih baik ceramah. Ada lah yang namanya variasi gitu2. 
Untuk pelajaran lain lebih cocok emang kalo siswa yang menemukan ilmunya sendiri, misalnya melalui percobaan atau kegiatan ilmiah. Kalo untuk ilmu sosial, Sosiologi juga bisa menerapkannya, misalnya lakukan pengamatan di sekitarmu. Ada peraturan gak? Apa coba tujuan peraturan itu? *isi amanat senin yang lampau-red* *hehe*. Jadi, gimana pak kepsek? Apakah saya bisa mengajar Sosiologi? Kalo gak pindah aja ya? Hahaha. Becanda yang boleh aja diseriusin. Haha. 
Okeeh, masuk ke materi. Materi ini adalah kelanjutan dari materi bagian pertama yang kemarin udah saya posting. Inget, materi ini sebenarnya disajikan dalam bentuk powerpoint, cuma karena keterbatasan sarana jadi ya akhirnya diprint handout. Pura2nya pake LCD gitu ya? Okee? Haha. 

Standar Kompetensi: 
Menganalisis budaya politik di Indonesia. 
Kompetensi Dasar: 
1. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik. 
2. Menampilkan peran serta budaya politik partisipan. 

Apersepsi

Berdasarkan orientasi politiknya diketahui bahwa orientasi yang ditandai dengan kesadaran politik tinggi adalah partisipan. Ditandai dengan kepercayaan terhadap politik dan bersedia untuk mendiskusikan atau membicarakan mengenai politik. Sosialisasi pengembangan budaya politik
Sosialisasi politik merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik pada anggota masyarakat.
Sosialisasi politik merupakan proses yang berlangsung lama dan rumit yang dihasilkan dari usaha saling memengaruhi.
Sosialisasi politik adalah proses  untuk memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap terhadap sistem politik masyarakatnya.

Pendapat para ahli mengenai sosialisasi politik

Gabriel A. Almond
Merujuk pada proses pembentukan sikap dan pola tingkah laku yang merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan dan keyakinan politik.
Irvin L. Child
Proses yang menuntut individu untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan standar kelompoknya. 
Richard E. Dawson dkk
Suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai, dan pandangan politik dari orang tua, guru, dan yang lain kepada generasi muda. 
Alfian
Usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik sehinga masyarakat mengalami dan menghayati nilai dalam sistem politik ideal yang ingin dibangun. 

Proses sosialisasi politik 

Kapan sosialisasi politik dimulai? 
Menurut riset David Easton dan Robert Hess, dimulai sejak 3 tahun dan menjadi lebih mantap pada umur 7 tahun.
Peran keluarga
Ayah=Presiden=Tokoh kekuasaan
Menurut Easton dan Dennis ada 4 tahap dalam proses sosialisasi anak
1. Pengenalan otoritas melalui individu (orang tua dan anak, presiden dan menteri).
2. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal (pejabat dan                   swasta).
3. Pengenalan mengenai institusi politik yang impersonal (sidang, rapat, pemilu).
4. Perkembangan pembedaaan antara institusi politik dan pihak yang terlibat dengan             institusi terkait.

Sarana dalam sosialisasi politik

Keluarga
Sekolah 
Partai politik

Partisipasi politik

Pengertian 
Kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk ikut serta dalam kehidupan         politik. 
Konsep Partisipasi Politik 
Pertama, partisipasi politik yang dimaksud berupa kegiatan atau perilaku luar                   individu warga negara yang bisa diamati.
Kedua, partisipasi politik diarahkan untuk memengaruhi pemerintah selaku pembuat         dan pelaksanaan keputusan politik.
Ketiga, kegiatan yang berhasil maupun yang gagal memengaruhi perintah termasuk           dalam konsep partisipasi polirik.
Keempat, kegiatan memngaruhi pemerintah bisa dilakukan secara langsung dan tidak         langsung. 
Kelima, kegiatan memengaruhi pemerintah bisa dilakukan melalui prosedur wajar             dan menggunakan kekerasan. 
Bentuk Partisipasi Politik 
1. Kegiatan pemilihan 
2. Lobbying
3. Kegiatan organisasi
4. Mencari koneksi
5. Tindakan kekerasan

Partisipasi Politik menurut Milbrart Goel 

Aphatetic inactives: Tidak memilih dan tidak berpartisipasi
Passive supportes: Warga negara taat hukum, membayar pajak, menggunakan hak politiknya dengan cara memilih 
Contact specialist: Pejabat lokal
Communicators: Mengikuti informasi terkini, mengirim surat pembaca
Party and Campaign workers: Kader politik
Community activists: Membentuk kelompok untuk menangani problem2 lokal, melakukan kontak terhadap pejabat-pejabat berkenaan dengan isu-isu sosial.
Protesters :  Melakukan protes  keras, terlibat kerusuhan, memiliki kecenderungan menyalahi aturan.

Gimana teman2? Lumayan memusingkan? Aah, gak juga. Saya tidak mewajibkan siswa untuk hafal. Cukup MEMAHAMI dan tentu saja MENDENGARKAN! Gak susah kok. Kenapa musti susah2? Ntar juga kalo udah selesai SMA, Kuliah, Kerja kalian akan MERASAKAN SUSAH YANG SESUNGGUHNYA! *HAHAHAHAHAH*
Dan setelah memahami materi, biasa. Mengerjakan tugas :)

TUGAS

Kita akan melakukan role playing!
Bentuk kelompok yang terdiri atas 5 siswa.
Tentukan siswa yang akan memperagakan 5 praktik partisipasi politik
Kegiatan pemilihan
Lobbying
Kegiatan organisasi 
Mencari koneksi
Tindakan kekerasan
Kriteria penilaian
Penghayatan
Keseriusan
Ketepatan partisipasi 

Sayang, karena keterbatasan waktu role playing belum bisa dilakukan. Maybe next time :) 
Enjoy!

Monday 19 October 2015

Budaya Politik di Indonesia~Bagian 1

Ini emang terbalik. Mustinya memaparkan mengenai materi baru ke soal. Tapi ya, berhubung blog ini adalah area kekuasaan saya, boleh lah dibolak-balik macem tempe yang digoreng :). Materi ini adalah materi pada bab 1 PKn Kelas XI Semester 1. Berikut SKKD-nya, sodara:
Standar Kompetensi: 
Menganalisis budaya politik di Indonesia. 
Kompetensi Dasar: 
1. Mendeskripsikan pengertian budaya politik.
2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. 

Pengertian Budaya Politik

1. Rusadi Sumitapura
    Pola tingkah laku individu dan orientasi terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh       anggotanya.
2. Sidney Verba
    Suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif, dan nilai yang menegaskan     situasi politik dilakukan.
3. Austin Ranney
    Suatu pandangan tentang politik dan pemerintah yang dipegang secara bersama-sama.
4. Alan R. Ball
    Suatu susunan yang terdiri atas sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai masyarakat yang       berhubungan dengan sistem poitik dan isu politik.
5. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell
    Berisi sikap, keyakinan,nilai, dan keterampilan yang berlaku bagi populasi.

Orientasi Seseorang terhadap Politik

1. Kognitif
    Berkaitan dengan pengetahuan, misalnya presiden, lambang negara, dasar negara,             hukum yang berlaku.
2. Afektif
    Berkaitan dengan perasaan atau ikatan emosional seseorang terhadap sistem politik.
3. Evaluatif
    Penilaian moral seseorang terhadap nilai politik.

Tipe Budaya Politik 

1. Berdasarkan sikap yang ditunjukkan
    a. Militan         : Hanya memandang   perbedaan sebagai usaha jahat.
    b. Toleransi     : Berawal dari ide kemudian dicari solusinya.
2. Berdasarkan orientasi politiknya
  a. Parokial      : Lingkupnya sempit. Biasanya terjadi pada masyarakat sederhana,                 tradisional. Bersifat pasif.
  b. Kuala/Kaola :  Masih bersikap pasif, tetapi sudah mulai maju.
  c. Partisipan    : Kesadaran politik tinggi.

Itulah materi yang saya sajikan untuk pertemuan pertama bab I. Saya lebih suka mengajar ala2 pada dosen di perkuliahan. Memberikan materi yang padat dan membebaskan para siswa mengekspore pengetahuan itu lebih dalam dengan belajar secara mandiri. Eem, sebenarnya alasannya terlalu klise, alasan sebenarnya saya tidak suka berbicara panjang lebar sampai berbuih dan akhirnya terlupa. Orang ngomong dikit aja baru beberapa hari sudah lupa, apalagi ngobrol dari sabang sampai merauke? 
Tipe saya mengajar adalah banyak2 variasi. Kadang ceramah, kadang tanya jawab, presentasi, dan berbagai teknik lain. Saya dulu termasuk siswa yang suka kalau ada guru atau dosen yang memberikan informasi "menakjubkan", misalnya ketika pelajaran PKn dulu, guru SMA saya, Pak Kartika menyampaikan bahwasanya Presiden kita masih Presiden Soeharto, meskipun saat itu sudah digantikan oleh Presiden BJ. Habibie. Kenapa? Karena bla bla bla. Haha. Silakan cari sendiri. Ato cerita dari Tentor Sejarah waktu les di Neutron yang memaparkan hubungan antara gunung merapi, laut selatan, dan keraton. Waktu itu masih gempar sama Gempa Yogya 2006. Makanya saya terobsesi untuk memberikan informasi semacam itu. Meskipun belum bisa. Haha. Maklum masih 'hijau'. 
Saya tidak suka menghafal, saya lebih suka memahami. Makanya kalau di kelas saya, modal yang diperlukan siswa adalah mendengarkan. Dari mendengarkan mereka akan mengerti dan memahami. Kalau mendengarkan saja malas, wasalam. BYE! Soal gaya mengajar akan saya bahas di postingan selanjutnya, yes? 
Setelah memaparkan mengenai materi tersebut, saya memberikan tugas kepada siswa. Seperti ini tugasnya: 

Diskusi

Kita akan mempraktikkan budaya politik toleransi. Coba bayangkan kalian sebagai kepala daerah. Amati lingkungan kalian. Adakah masalah yang kalian temukan? Coba praktikkan politik toleransi. Pikirkan ide yang harus kalian lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut! 

Diskusi ala2 Pemilihan Puteri. Dan hasilnya sungguh luar biasa. Ada yang menyinggung soal fenomena ngelem siswa! Ige Buya Ige kalo kata2 pemain drama korea. Tugas itu bertujuan untuk mengasah kepekaan siswa terhadap lingkungannya. Dengan mengerti mengenai lingkunganya, saya harap siswa lebih aware dengan tempat tinggal mereka sendiri. Dan tentu saja melakukan upaya untuk memperbaikinya :)
Demikian, kita sambung dalam lain kesempatan. Salam Sehat Keluarga Indonesia! 


Pembahasan UTS

Kali ini saya akan membahas mengenai soal UTS. Inget, guru juga manusia kalau ada salah2 jawab harap dimaklumi, kalo gak maklum nilainya saya kurangi! Haha. 
Yang mau copy paste, silakan tapi jangan dijual *iya, saya berbicara kepada para editor LKS yang dikejar tenggat deadline*. Saya pernah jadi editor, jadi saya pernah juga copas *eh?*. Itu dulu, itu pun juga saya edit-edit lagi kok, kalo gak diedit, saya bisa dirajam oleh leader saya :)

UlanganTengah Semester 1 

Tahun Pelajaran 2015-2016

1. Komponen dalam budaya politik yang berkaitan dengan perasaan atau ikatan emosional terhadap politik adalah ….
A. Afektif D.    Kognitif
B. Evaluatif E.    Psikomotorik
C. Informatif
Jawaban: A
Komponen afektif adalah komponen yang berkaitan dengan perasaan atau ikatan emosional. Komponen evaluatif berkaitan dengan penilaian yang dilakukan terhadap budaya politik. Komponen kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki seseorang terhadap budaya politik.  
2. Perhatikan penyataan berikut ini!
1) Ola melakukan kampanye di daerah asalnya. 
2) DPR melakukann dialog dengan menteri.
3) Dewi mengancam lawan politik yang mencemarkan nama baiknya. 
4) Seorang oknum polisi meminta uang damai.
5) Presiden mengeluarkan peraturan baru. 
Pernyataan yang menunjukkan budaya politik adalah ….
A. 1), 2), dan 3) D.    2), 3), dan 5)
B. 2), 3), dan 4) E.    3), 4), dan 5)
C. 1), 2), dan 5)
Jawaban: C
Budaya politik adalah kebiasaan atau pola perilaku seseorang dalam kehidupan politik. Budaya politik bukanlah fenomena negatif yang terjadi dalam dunia politik atau jalannya pemerintahan seperti korupsi. Pernyataan yang menunjukkan budaya politik atau perilaku yang dijalankan oleh pemegang kekuasaan (legislatif, esekutif, dan yudikatif) antara lain ditunjukkan oleh pernyataan 1), 2), dan 5).
3. Keputusan dan pendapat tentang objek politik merupakan orientasi ….
A. Kognitif D.    Evaluatif
B. Afektif E.    Inisiatif
C. Psikomotorik
Jawaban: D
Orientasi evaluatif merupakan orientasi yang berkaitan dengan penilaian mengenai suatu budaya politik. Penilaian tersebut pada akhirnya akan mengarah pada munculnya pendapat sehingga menghasilkan keputusan mengenai suatu budaya politik.
4. Budaya politik militan ditunjukkan oleh pernyataan ….
A. Kepala desa mempertemukan dua orang yang berselisih paham
B. Anggota DPR memanggil menteri kelautan untuk dimintai keterangan mengenai             pencurian ikan
C. Seorang politikus menyalahkan kerja pemerintah yang dianggap menimbulkan keresahan di masyarakat
D. Pemimpin partai A memanggil anggotanya yang memprotes langkah politik partai mereka untuk berbicara bersama
E. Walikota meminta seluruh pedagang kaki lima untuk menyampaikan aspirasinya
Jawaban: C
Budaya politik militan mengarah pada sikap otoriter dan mengabaikan pendapat dari rakyat. Pernyataan pada pilihan jawaban C, yaitu sikap politikus yang menyalahkan kerja pemerintah menandakan bahwa sikap yang dimiliki oleh elite politik tidak menerapkan budaya toleransi, tetapi otoriter.   
5. Petugas kampanye dalam berbagai kegiatan partai disebut ….
A. Aktivis D.     Apatis
B. Partisipan E.     Elite politik
C. Apolitis
Jawaban: B
Dalam piramida partisipasi politik diketahui ada 2 bagian dimana bagian atas ada aktivis yang merujuk pada elite politik, pada bagian di bawahnya terdapat partisipan yang diantaranya ditempati oleh petugas kampanye. Pada bagian paling bawah adalah apatis, yaitu orang yang tidak peduli pada politik.
6. Budaya politik yang ditandai dengan masyarakat berperan aktif dalam proses pemilu dan memberikan pendapatnya menunjukkan keberadaan budaya politik ….
A. Parokial D.    Militan
B. Kaula E.    Toleransi 
C. Partisipan 
Jawaban: C
Budaya partisipan ditandai dari peran masyarakat yang aktif dalam proses pemilu dengan memberikan pendapat mengenai budaya politik. Masyarakat juga memberikan suaranya dalam proses pemilihan umum. 
7. Surya Paloh menjadi juru kampanye di Surabaya untuk menyampaikan visi misi partai. Berdasarkan sarananya sosialisasi politik tersebut dilakukan melalui ….
A. Keluarga D.    Teman 
B. Partai politik E.     Elite politik
C. Sekolah
Jawaban: B
Surya Paloh adalah petinggi partai Nasional Demokrat. Kegiatan yang dilakukan oleh Surya Paloh dalam menyampaikan visi misi partai menunjukkan sarana sosialisasi dilakukan melalui partai politik.
8. Budaya politik yang menyebutkan bahwa sikap masyarakat berhubungan dengan sistem dan isu politik adalah ….
A. Rusadi Sumitrapura
B. G. Bingham Powell, Jr.
C. Alan R. Ball
D. Austin Ranney
E. Gabriel A. Almond
Jawaban: C
Alan R. Ball menunjukkan budaya politik adalah berkaitan dengan sikap masyarakat yang berhubungan dengan sistem dan isu politik.
9. Pengertian sosialisasi politik adalah ….
A. Proses pembentukan sikap anggota masyarakat berkaitan dengan kehidupan politik
B. Proses saling memengaruhi antara seorang kepala pemerintahan terhadap bawahan
C. Pemahaman yang dimiliki oleh masyarakat berkaitan dengan kehidupannya
D. Hubungan saling memengaruhi antara petinggi partai politik dan kadernya 
E. Pemberitahuan mengenai informasi terkini dari pemerintah 
Jawaban: A
Sosialisasi berarti proses transfer informasi yang bertujuan untuk membentuk sikap atau karakter seseorang. Sosialisasi politik dapat dikatakan sebagai proses pembentukan sikap anggota masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan politik.
10. Salah satu ciri negara demokrasi adalah ….
A. Seorang jaksa menuntut gembong narkoba dengan hukuman mati
B. Otak kasus pembunuhan Munir belum bisa diungkap sampai sekarang
C. Perusahaan pengembang perumahan mengancam warga yang tidak mau menjual lahannya
D. Masyarakat mengusir sekelompok orang yang dianggap menyimpang
E. Ada beberapa oknum polisi yang meminta uang pulsa kepada pihak-pihak yang terlibat kecelakaan 
Jawaban: A
Salah satu ciri negara demokrasi adalah penegakkan hukum. Ada istilah equality before the law yang menunjukkan kedudukan sama di mata hukum. Siapapun yang bersalah harus diadili oleh pihak yang berwajib. Ciri negara demokrasi ditunjukkan oleh pernyataan “Seorang Jaksa menuntut gembong narkoba dengan hukuman mati”. Pernyataan lain menunjukkan kurang tegaknya hukum.
11. Sosok yang mengenalkan anak pada politik pertama kali adalah ….
A. Ibu D.    Nenek
B. Kakak E.    Ayah
C. Kakek
Jawaban: E
Ayah adalah sosok pertama yang mengenalkan politik pada anak. Ayah adalah wujud seseorang yang memiliki kekuasaan dalam rumah tangga seperti layaknya presiden dalam suatu negara. 
12. Pernyataan yang menunjukkan bahwa suatu masyarakat dikatakan sebagai masyarakat madani sebagai berikut, kecuali ….
A. Memiliki inisiatif untuk mengembangkan diri
B. Mengikuti pemilihan umum dengan antusias
C. Mengikuti organisasi yang sesuai minatnya
D. Memilih untuk tidak berperan aktif dalam politik
E. Masyarakat mengeskpresikan dirinya secara bertanggungjawab
Jawaban: D
Masyarakat madani adalah masyarakat yang dicirikan sebagai masyarakat beradab, taat peraturan, inovatif, kreatif, dan partisipatif dalam kehidupannya. Pernyataan yang mengarah pada terwujudnya masyarakat madani terdapat pada pilihan jawaban A, B, C, dan E. pernyataan D, yaitu pilihan untuk berperan aktif dalam politik bukanlah ciri masyarakat madani. 
13. Tipe budaya politik yang memandang perbedaan sebagai suatu hal wajar yang bisa dicari solusinya dinamakan budaya politik ….
A. Militan D.    Partisipatif
B. Toleransi E.    Kognitif
C. Akomodatif
Jawaban: B
Budaya politik toleransi memandangan perbedaan sebagai suatu hal wajar. Perbedaan bukanlah masalah yang harus dihilangkan, tetapi dicari solusinya. 
14. Komponen penting dalam demokrasi adalah ….
A. Rakyat
B. Pemerintah
C. Presiden
D. Menteri
E. Abdi masyarakat
Jawaban: A     
Esensi demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Dalam demokrasi komponen pentingnya adalah rakyat. Rakyat-lah yang sebenarnya memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. 
15. Masyarakat madani adalah masyarakat yang ….
A. Pandai
B. Sederhana 
C. Modern 
D. Tradisional
E. Beradab
Jawaban: E
Masyarakat madani adalah masyarakat yang taat pada peraturan, memahami dirinya sebagai bagian dari keseluruhan warga masyarakat. Masyarakat yang taat pada peraturan dinamakan masyarakat beradab.
16. Sebelum muncul Dekrit Presiden 5 Juli 1959, pemerintah menggunakan peraturan, yaitu ….
A. UUD 1945
B. Peraturan pemerintah
C. UUDS
D. Undang-undang
E. Peraturan presiden 
Jawaban: C
Sebelum muncul dekrit presiden, Indonesia menjalankan demokrasi di masa RIS dan masa berlakunya UUDS. Pada masa itu, Indonesia menjalankan demokrasi parlementer.
17. Pemilihan presiden yang dimenangkan oleh Joko Widodo dari Partai Demokrasi Indonesia merupakan contoh pemilihan umum yang dilakukan dengan sebelum  cara ….
A. Distrik
B. Perwakilan di MPR
C. Kombinasi
D. Langsung
E. Tidak langsung
Jawaban: D
Semenjak reformasi pada tahun 1998, Indonesia menjalankan pemilihan secara umum, termasuk pada saat pemilihan umum 2014 yang dimenangkan oleh Joko Widodo dari partai PDI perjuangan. Pemilihan umum secara langsung dilakukan oleh rakyat yang secara serentak dan langsung memberikan suaranya pada calon presiden. 
18. Sidney Verba menyatakan bahwa budaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif, dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi tindakan politik dilakukan. Yang dimaksud simbol-simbol ekspresif, misalnya ….
A. Visi misi yang sudah partai rumuskan
B. Pemilihan pemimpin partai
C. Petinggi partai Demokrat selalu memakai baju biru 
D. Kader partai politik diminta menaati AD-ART Partai
E. Masyarakat diminta memilih salah satu calon kepala daerah
Jawaban: C
Simbol ekspresif menunjukkan lambang yang menunjukkan orientasi politik seseorang seperti yang dilakukan oleh petinggi partai Demokrat yang selalu memakai baju biru. Partai demokrat identik dengan warna biru, begitu pula dengan partai Golkar yang identik dengan warna kuning.
19. Pemimpin DPR yang memberi kesempatan kepada peserta sidang untuk mengungkapkan pendapatnya dikatakan telah menerapkan perilaku budaya …. 
A. Liberalisasi
B. Feodalisme
C. Sosialis 
D. Modern 
E. Demokrasi
Jawaban: E
Budaya demokrasi ditandai dengan adanya toleransi karena memberi kesempatan kepada setiap orang untuk menyampaikan pendapatnya. Sikap yang ditunjukkan oleh pemimpin DPR yang memberi kesempatan kepada peserta sidang untuk mengungkapkan pendapatnya dikatakan telah menerapkan perilaku budaya demokrasi. 
20. Kegiatan seseorang untuk ikut serta dalam kehidupan politik dinamakan ….
A. Sosialisasi politik
B. Partisipasi politik
C. Budaya politik
D. Interaksi politik
E. Penyuluhan politik
Jawaban: B
Partisipasi politik merupakan sikap yang ditunjukkan oleh masyarakat sebagai bentuk keaktifan mereka dalam kehidupan politik. Sosialisasi menunjukkan proses transfer informasi mengenai politik agar terbentuk sikap politik yang baik. Budaya politik menunjukkan kebiasaan dalam bidang politik. 
21. Kata Kratos yang merupakan unsur kata demokrasi memiliki arti ….
A. Rakyat
B. Pemerintahan 
C. Kekuatan
D. Politik
E. Presiden 
Jawaban: C
Kata Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang artinya rakyat dan kratos yang artinya kekuasaan. 
22. Dalam sistem budaya demokrasi rakyat memiliki kedaulatan dan hak sama yang diistilahkan dengan ….
A. Equality before law
B. Trias politica
C. Rule of law
D. Law of the jungle
E. Human rights
Jawaban: A
Equality before law merupakan konsep bahwa rakyat memiliki kedaulatan dan hak sama di mata hukum dan negara. Trias politica merupakan pembagian kekuasaan. Rule of law artinya supremasi hukum, yaitu penegakkan hukum. Law of the jungle adalah hukum rimba. Human rights adalah hak asasi manusia. 
23. Agar pemerintahan berjalan dengan baik, sesuai undang-undang, dan tidak terjadi kesewenang-wenangan perlu adanya ….
A. Dominasi pemerintah 
B. Tekanan dari masyarakat
C. Bantuan dari luar negari
D. Pembatasan kekuasaan 
E. Dukungan dari pemilik modal
Jawaban: D
Pembatasan kekuasaan berfungsi untuk membatasi kewenangan pemerintah. Adanya pembatasan kekuasaan memastikan pemerintah dan elite politik tidak menyalahgunakan kekuasaan dan menjalankan pemerintahan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.  
24. Suatu masyarakat yang menghargai pendapat orang lain, menganggap perbedaan adalah anugerah, dan tidak memperbesar masalah dikatakan sebagai masyarakat ….
A. Modern 
B. Oportunis
C. Madani
D. Tradisional
E. Apatis 
Jawaban: C
Masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat sopan, beradab, dan teratur. Masyarakat madani juga menghargai pendapat orang lain, menganggap perbedaan sebagai anugerah dan tidak memperbesar masalah.   
25. Salah satu unsur penting untuk mewujudkan masyarakat madani adalah adanya ….
A. Modal yang kuat
B. Peraturan 
C. Hadiah 
D. Pemerintahan resmi
E. Sistem politik
Jawaban: B
Peraturan merupakan unsur penting dalam mewujudkan masyarakat madani karena peraturan memastikan kehidupan masyarakat menjadi teratur dan tertib
26. Dekrit presiden 5 Juli 1959 keluar pada masa demokrasi ….
A. Liberal 
B. Pancasila 
C. Terpimpin 
D. Terpusat 
E. Otonom 
Jawaban: C
Semenjak dekrit presiden 5 Juli keluar, pemerintah menjalankan demokrasi terpimpin. Pada masa ini pemerintah menggunakan landasan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. 
27. Fungsi awal Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) adalah sebagai pembantu ….
A. Menteri
B. Anggota DPR
C. Ketua MPR
D. Presiden 
E. Wakil presiden 
Jawaban: D
KNPI adalah pembantu presiden. KNPI dibentuk berdasarkan Undang-Undnag 1945 yang mulai bekerja sejak Agustus 1945-Februari 1950. KNIP terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat dari berbagai golongan dan daerah-daerah termasuk mantan Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
28. Fokus utama dari pemerintahan pada masa orde baru adalah ….
A. Mengurangi jumlah penduduk
B. Mengurangi kemiskinan 
C. Mendorong aparat pemerintah bekerja dengan baik
D. Mewujudkan pemerintahan yang bersih
E. Melaksanakan pembangunan 
Jawaban: E
Pemerintahan pada masa orde baru dimulai sejak 1966 seiring berakhirnya pemerintahan orde lama yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia banyak melakukan pembangunan sampai pada pemberian julukan Bapak Pembangunan kepada Presiden Soeharto. Salah satu pembangunan yang dilakukan adalah pembangunan TMII. 
29. Demokrasi era reformasi dimulai pada tahun ….
A. 1998
B. 1999
C. 2004
D. 2009
E. 2014
Jawaban: B
Pada tahun 1998, terjadi reformasi yang meminta Presiden Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden. Sampai akhirnya, presiden Soeharto menyerahkan jabatannya sebagai presiden kepada wakil presiden, BJ Habibe yang kemudian menggelar pemilu secara langsung pada tahun 1999. Pada tahun 1999 itulah dimulainya demokrasi era reformasi. 
30. Sebelum reformasi, pemilihan presiden dilakukan oleh ….
A. Rakyat
B. Anggota MPR
C. Para menteri
D. Anggota DPR
E. PegawaI pemerintahan
Jawaban: B
Pada masa sebelum reformasi, pemilihan presiden dilakukan melalui wakil rakyat yang duduk di parlemen, yaitu anggota MRP yang terdiri atas anggota DPR dan DPD. 

Ada yang perlu diperbaiki? 
Ada yang mau memberi masukan? Ada yang memberi saran? Ato sanggahan? Silakan. Kita berusaha mencari kebenaran ya kalo? *bahasa banjarnya keluar*.
Ato ada yang salah konsep? Ya maklumin dulu, namanya lagi belajar. Kalau mau saya gak salah, saya ngajar Sosiologi aja ya..hahaha.