Perkenalan

Juli 2015 adalah awal saya menjadi guru di Kalimantan Selatan. Ini menyenangkan sekaligus menegangkan *lebhai*. Kata orang Kalimantan mahal! Apa2 bayar. Ya kali, di Jawa semua gratis karena ada ortu. Kalo di Kalimantan, kitorang adalah perantau. SEMUA BAYAR! Yang gak bayar kalo situ muka badak gak tahu malu modal minta ke tetangga, misalnya bilang ke tetangga,"Ini bisa dimakan kan?" sambil menunjuk daun singkong atau mangga. *Gak nyindir asli!*. 

Setelah menerima SK CPNS *atau CASN? Mana aja lah*, saya bertiga dengan dua sejawat dengan gagah berani menuju ke SMA N 1 Satui, sekolah model bro! Dan eng ing eng, guru Sosiologi-nya sudah ada 3! Jadi 4 karena ketambahan seorang gadis yang mencoba tegar di tengah terpaan peristiwa para oppa yang sudah wamil! Ya, diterima saja karena sebentar lagi akan ada pendataan guru dan mungkin saya akan dipindah ke mana gitu yang kekurangan guru Sosiologi. Ya, asal jangan terlalu jauh dari Alfamart, ya? Saya lemah tanpa Alfamart. Saya bagai butiran debu! Haha. 

Berhubung guru Sosiologi sudah overload, saya mendapat tugas mulia mengajar Pendidikan Kewarganegaraan dan Bimbingan Konseling. Ya, mirip lah sama Sosiologi. Pendidikan Kewarganegaraan berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Bimbingan Konseling berkaitan dengan kehidupan siswa. Ya. Begitulah. 

Baiklah, saya akan berusaha mengajar dengan baik agar generasi penerus bangsa bisa diandalkan. Semoga pemerataan guru bisa segera terlaksana dan saya bisa mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan saya. Amin.