Sunday 13 December 2015

Desember Tlah Tiba!!

Desember tlah tiba
Desember tlah tiba
Kita bergembira!!
Minggu pertama Desember yang sekaligus minggu terakhir November saatnya menulis saran kritik dan masukan sekaligus melakukan cek mengecek nilai yang belum tuntas. Kegiatan pada minggu pertama Desember juga dimeriahkan dengan adanya drama musikal kelas XII! Ini sungguh menarik! Sekolah ini benar-benar Jjang! Hebiaat! 
Para sahabat Noah duduk rapi menanti drama musikal dimulai
Aksi dari kakak kelas yang menggetarkan jiwa
Gak kalah dari drama musikal Dancing In The rain
Drama Satui pun di mulai
E cieeee CIEEEEEE
Jumat barokah yang ngebuat kegiatan ekstrakurikuler menjadi kacau karena pembina eh anggota ektra pada ikutan hebring! Bagus nak! Kegiatan semacam ini bagus untuk memupuk rasa percaya diri kalian!
Kegiatan lain di hari-hari menjelang Ujian Semester Satu adalah bantuin Miss Rara mengecek hasil praktikum siswa KIR. Ini artinya, bisa icip2 telor asin yang dibuat siswa. 
Muka tegang Winda saat mencuci telor
Antri pang!
Para lakian sibuk dengan telur asin mereka 
Miss Rara memberi pengarahan secukupnya
Miss Rara mencoba bertahan dari rayuan maut Tyesia agar nilainya tuntas
Baik. Setelah cukup dengan telur asin, kita akan membahas kegiatan lain, yaitu memberi saran, kritik, dan masukan pada pembelajaran saya. Well, emang agak perih ketika ada masukan bahwasanya cara menjelaskan saya kurang jelas, terlalu cepat, dan tidak mudah dipahami. Duh, nak ibu seperti butiran debu yang terhempas di padang pasir *mulai kehilangan arah*. Kritik, saran, dan masukan memang tidak mudah diterima. Akan selalu terasa nyesek, KZL *bahasa apa pula ini?*, dan tidak enak. Tapi, ini adalah proses. Kritik, saran, dan masukan adalah bagian dari era keterbukaan bukan? Haha.
Kita akan terus berkembang ketika kita terus belajar dan menerima masukan dari orang lain. Tapi ingat, kita hanya perlu mendengarkan saran, masukan, dan kritik yang membuat kita mampu meningkatkan kualitas diri kita. Kalau ada omongan yang membuat down, jatuh dan tidak bisa bangkit lagi *ter-butiran debu* lupakan! FORGET THAT, DUDE! Dan ini memang tidak mudah. Kita hidup dalam era dimana komentator sudah menjadi pekerjaan sampingan. Buanyaak banget yang komen-able, mudah dikomentari, misalnya kenapa si A makan sendiri, kenapa si B gak punya pacar, kenapa si C gak bisa melupakan kisah kasihnya? Ato kenapa Lee Jong Suk tidak segera mengkonfirmasi hubungannya ddengan Park Shin Hye?? Gak ada yang salah dengan komen mengkomen, yang salah adalah ketika komentar itu sudah mengganggu orang lain. Mengganggu bukanlah ciri masyarakat madani bukan? J
Baik hakseng! Ssaem akan memperbaiki cara mengajar ssaem *duilah bahasanya*. Ibu guru akan menjelaskan dengan santai seperti di pantai dan slow seperti di pulau. Ibu juga akan berusaha menjelaskan dalam bahasa manusia biasa, manusia biasa, bukan bahasa diseret. Haha. Jadi inget ketika dulu ada teman yang bilang,”Mika tu kalo cerita gak cetho”. Well, that’s why I have no interest in teaching. Haha. Tapi nyatanya sekarang? *RASAKAAN**Mengejek diri sendiri*
Daan untuk membuat kelas ceria penuh canda tawa, ibu guru menyeraah! MENYERAAH! Spesialisasi ibu guru adalah membuat kelas menjadi TEGANG, HOROR, dan NGERI2 GIMANA GITU *Hahaha*. Ibu guru serahkan pembelajaran yang penuh cerita, penuh canda kepada guru lain. Hidup harus seimbang, ada yang lucu, ada yang tegang, menakutkan dan bikin sesak nafas. Haha.
Setelah memberi masukan saran kritik dll itu, saya mengajukan opsi kepada siswa apakah semester dua nanti pake LKS atau tidak. Suara terpecah menjadi tiga! Kondisi mulai rusuh! Suara agar memakai LKS mencapai 5 juta suara! Suara yang tidak usah pakai LKS berada pada kisaran  satu juta empat ratus ribu rupian! *?!?!?!?* dan suara untuk tetap menjadi kpopers turut memanaskan suasana!
LKS. Saya seperti berada dalam dilema yang besar. Teringat ketika dulu bapak pernah bilang kalo LKS bikin guru  tidak produktif. Jam pertama LKS. Jam terakhir panas LKS. My LKS My Everything-lah! Dan saya takut jadi bergantung pada LKS. Zaman gak ada LKS, semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karyo, Tut Wuri Handayani benar-benar dipraktikkan oleh guru. Di depan memberi contoh, di tengah menyemangati, dan dibelakang memberi dorongan tanpa batas! Ini keren sekali bukan dibandingkan hanya mengandalkan LKS? Bukannya saya tidak setuju dengan adanya LKS, mengingat dulu saya juga pernah bekerja di penerbitan. Tapi ketika buku pendamping alias LKS itu dijadikan bahan pokok utama, that’s a problem.
Proses pembuatan LKS yang saya tahu tidak sederhana, apalagi yang dari Intan Pariwara. Berat men! Satu bab saja para penyusun diberi waktu 3 hari. Itu dengan tingkat revisi 80% lebih. Dulu saya sampai mabok ngerjain sampai tengah malam ditemani oleh suara Oppa yang terus menerus meneriakkan “Minaaah”! Candaan saya dulu saat berada dalam kondisi teler bikin soal adalah kita para penyusun soal kayaknya butuh metilon, itu pas zamannya Rafi Ahmad terjerat kasus narkoba jenis baru. Ato membayangkan kalo kita di Korea, kita pasti sudah mabok soju saking stresnya. Haha. Kalo di Indonesia ya mabok yakult lah. 
Luar biasa sekali proses bikin LKS yang disebut dengan PGPR di Intan Pariawara. Belom kalo ada perubahan mendadak yang mempermainkan para penyusun tanpa perasaan. Makin jumpalitan lah kita, ini terutama ketika masa penyusunan Detik UN. SKL bisa keluar ketika kita sudah saatnya pulang! Hayoloooh! Mabok mabok deh!
Kalo udah sampai tahap editing sih, lumayan bisa napas kita. Sehari baca satu naskah PGPR mah oke. Iya dibaca doang, tanpa diedit. Haha. Penerbit lain juga tidak kalah luar biasanya, meski berada di bawah tingkatan PGPR. Saya suka sebenarnya dengan PGPR karena lengkap dan info terbaru (rubrik sekilas info kalo dulu) oke punya. Karena tuntutan menyajikan informasi terbaru membuat para penyusun memutar otak dan mencari info terbaru yang keren sesuai dengan materi, misalnya mengenai 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Menurut ahli kenegaraan Pancasila tidak bisa dijadikan salah satu dari 4 pilar itu karena Pancasila itu sudah menjadi dasar negara. Atau informasi mengenai pembatalan UU Koperasi yang baru karena dianggap berbau korporasi sehingga menghilangkan nafas kekeluargaan. Belom lagi para penyusun bikin RPP dan Silabus. Benar2 luar biasa! Yah, hendaknya saya musti bijaksana. Daripada uang 12-13 rebok itu habis buat beli pentol doang mending buat beli PGPR ya kalo? Tapi juga jangan sampai PGPR menjadi buku sakral yang tanpanya saya jadi kehilangan arah! Amin. 

Saturday 28 November 2015

Let's Run!

Minggu keempat November 2015 menjelang ulangan akhir semester 1 saatnya permainan!! Ice breaking istilah kerennya :). Kakak *heh?!?!* *abaikan* adalah penggemar Running Man (RM), reality show dari Korea Selatan yang memiliki sistem pemerintahan demokrasi, berbeda dengan sodaranya si Korea Utara yang bersistem pemerintahan diktator dengan tanda, penerus Kim Jong In, Kim Jong Un ahjussi sukanya meng-edor orang yang dianggap lawan politiknya dengan semena-mena tanpa perasaaan! Lebih kejam dari pada dijadikan butiran debu oleh seseorang. Ya kan? 
Oleh karena maka dari itu, boleh dong kita melakukan permainan ala2 RM dengan tetap berpedoman pada kurikulum 2006. Hehe. Kita anggap kegiatan pembelajaran kali ini adalah pendalaman sebelum melakukan check and recheck siapa siapa saja yang nilainya perlu dituntaskan. 
Mekanismenya sederhana. Sesederhana menyelesaikan persoalan antara SM dan YJY *apa pula ini?!?!*. Ada enam kelas yang saya ajar dengan jam pelajaran berbeda, makanya perlu petunjuk yang berbeda. Menyesuaikan dengan posisi parter saya, Miss Rara. Untungnya posisi Miss Rara normal2 saja. Coba bayangkan misalnya Miss Rara ada di atas pohon. Petunjuk apa yang harus saya beritahukan kepada siswa? Sulit teman. hehe. Di bawah ini adalah petunjuk untuk kelas XI IPS 1. Sayang, petunjuk ini mubazir gara2 saya musti menunaikan tugas negara ke Angsana *ehem*. 
Let’s Run!
Aturan main:
  1. Buat nama kelompok dan yel-yel sesuai dengan materi dalam PKn!
  2. Temukan Ibu Rara! Di manakah beliau?  Beliau ada di sebuah ruang dengan ciri-ciri sebagai berikut: Sebelah Barat Lapangan Futsal.
  3. Setelah menemukan Ibu Rara. Mintalah pertanyaan kepada beliau. Hanya satu wakil yang masuk ruangan, yang lain berlatih yel-yel. Ketika masih ada kelompok lain yang menemui Ibu Rara, harap ANTRI.
  4. Jawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang paling tepat.
  5. Sebelum menjawab semua pertanyaan dengan benar, tidak boleh masuk ke kelas kembali! 
  6. 15 menit sebelum waktu pelajaran berakhir semua sudah harus mengumpulkan jawabannya. Siapa yang paling cepat, kelompok itulah pemenangnya. 
  7. Kelompok yang tidak kembali sebelum waktu pelajaran berakhir harus membersihkan dan merapikan kelas!
Sebelum mereka bermain, saya bentuk kelompok seenak saya. Saya memutuskan untuk membentuk kelompok secara otoriter. Ini adalah misi saya untuk memisahkan siswa dari kelompok inti mereka, maksudnya biasanya kan siswa suka mengelompok berdasarkan kedekatan. Ada yang dekat karena berfandom sama, EXO-L misalnya. Ada pula yang mengelompok berdasarkan tingkat kejeniusan mereka. Mereka harus berbaur! Semua harus berteman! Tidak ada boleh yang bersikap ekslusif. 
Setelah pembentukan kelompok selesai, saatnya menjawab pertanyaan. Untuk kelas awal, saya belum kasih pertanyaan. Suasana ricuh dan rusuh terjadi saat sesi menjawab pertanyaan untuk menentukan kelompok mana yang duluan melakukan misi kali ini. Pertanyaan yang saya ajukan normal2 saja kok, misalnya berapakah member Super Junior, Siapakah pendiri SM, Siapakah member EXO yang keluar *Diih*. Yaa, gitu2 aja. Haha. Becanda. Pertanyaan yang menyangkut PKn dong, broo! Misalnya siapakah ahli yang mengemukakan mengenai keadilan distributif, kodrat alam dll? Ada juga pertanyaan mengenai sosok yang lagi hepening saat ini, Siapakah ketua DPR? Yaa, standar lah. Kelompok yang berhasil menjawab soal maju untuk menerima petunjuk berikutnya. 
IPS 3 berkonsentrasi penuh dengan kertas di depan mereka 
Kelompok terakhir dari IPS 2 yang keluar. Dengan satu2nya Fahri sebagai imam mereka. Hehe
Setelah semua kelompok membaca petunjuk yang diberikan, maka saat itu juga misi dimulai! Run students run!
Cari bu rara! CARI!
Petunjuknya macem2 sih. Ada yang dapet petunjuk "salah satu lembaga ekonomi,". Untung pada tahu kalo jawabannya koperasi. Coba kalo pasar. Bisa2 saya nitip beli ikan ke mereka *enggak lucu ibuu*. 

Ahaaaa!! Itu Miss Rara!! Cepat tangkap beliau sebelum melarikan diri ke Angola! *abaikan kecantikan ibu Rini dulu, teman*
Pertanyaannya gampang saja. Reaksi siswa standar sih, cuma istigfar saja. Mudah lo sebenarnya, cekidot di bawah.

  1. Apakah visi misi dari kedua calon bupati Tanah Bumbu periode 2015-2020?
  2. Carilah satu artikel di koran mengenai contoh pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Setelah mendapatkan artikel, salin artikel tersebut dan berikan komentar di bawah artikel tersebut!
  3. Lakukan pengamatan di lingkungan sekolah. Tuliskan contoh keterbukaan dan keadilan di lingkungan sekolah sebanyak-banyaknya! 
Untuk dua kelas terakhir hari Sabtu, pertanyaannya saya tambahi satu, yaitu menuliskan visi misi calon ketua OSIS yang baru saja dilaksanakan. Daaan mulailah siswa merampungkan misi mereka. Ada yang ke perpustakaan, ada yang ke kelas X untuk menanyakan visi misi calon ketua OSIS. Ada pula yang di pojokan saking frustasinya *lebhai*. 
Ini kelas IPS/IPA berapa? Hayooo ngakuu??
Ini jelas muka-muka IPA 2
Kelas IPA 1 sedang melakukan rehearshal menjelang perform yel2
Antri nungguin giliran ke Miss Rara. Foto bawah dua kali muncul. Anggep saja rejeki
IPA 3 beraksi. Duh, Septa ente ngapain dha dha? Emang jumpa fans? 
IPS 3 beraksi 
Kembali IPA 3 
Kelompok yang berhasil menyelesaikan misi paling cepat dan juga menampilkan yel-yel paling yahud mendapat poin plus plus

Kelompok pertama dari kelas XI IPS 3 yang berhasil berhasil hore menjadi yang pertama
Sementara kelompok terakhir mendapat hukuman membersihkan kelas. Sayang saya lupa mendokumentasikan. Gara2 si Sarwo Edi yang live report entah apaan :). Untuk kelompok yang belum menampilkan yel2, saya minta pada istirahat kedua untuk tampil di depan kelas. Siswa dari XI IPA 3 dengan semangat 45 mendatangi saya mengemukakan bahwa mereka siap lahir batin perform! Keren nak! Kalian KEREN! JJANG! Kalian adalah siswa bertanggung jawab dan siap menjadi suksesor Super Junior! 
Gladi resik dulu brooo!
Lakasi Lakasiii keburu tambah banyak penontonnya
Mustinya tiap kelompok ada VJ-nya masing-masing yak? Haha. Mau KBM ato syuting? Yaah, semoga pembelajaran ini termasuk pembelajaran menyenangkan seperti yang diamanatkan oleh Menteri Pendidikan Indonesia. Siapaaa? Yees, Mr. Anies Baswedan. Tapi gak selalu kayak gini ya, kadang pembelajaran di kelas. Kadang duduk manis mendengarkan sambil tanya jawab, kadang tugas kelompok, kadang presentasi. Yang belum pernah kosong tanpa tugas ya? Oke, kita akan lakukan kapan2 *di SP Pak Said*. Semoga di kelas saya gak ada kejadian pelajaran kosong tanpa tugas dan tanpa keterangan di manakah gurunya. Dulu pernah mendengar dari Pak Joko Rakito, kepala SMK N 11 Semarang bahwasana mengajar adalah tugas utama guru. Kalo gak ngajar, tanggung sendiri akibatnya. Ngeri hore book! 
Okeh, cukup sekian dan terimakasih. Kita bertemu di minggu pertama Desember. Duh, indahnya kata Desember itu :)). Sebenarnya saya ada video ketika siswa perform. Ntar deh di apload di Youtube. 

Saturday 21 November 2015

Evaluasi Bab III

Minggu ke-3 November adalah saat-saat nyantai untuk guru dan saat melelahkan bagi siswa di kelas PKn. Ingat nak dengan pepatah bijak ini saat kau merasa uyuh a.k.a lelah:
Ketika Kau Merasa Lelah, Berarti Ada sesuatu yang Kau Perjuangkan!
Super sekali, ibuuuuk! SUPEEER!!!*salim*. 
Saat itu adalah saat evaluasi alias ulangan. Bahasa kuliahnya kuis. Jadi setelah materi selesai kita musti lakukan evaluasi dong seberapa jauh pemahaman siswa mengenai materi yang sudah diberikan. Evaluasi penting agar guru dapat mengetahui kemampuan siswa. 
Evaluasi yang saya pilih adalah open book. Siswa boleh membuka catatan, tetapi mereka tidak boleh berdiskusi atau bertanya kepada temannya. Siswa mengerjakan minimal 5 soal. Kalo lebih boleh, kalo kurang boleh juga. Boleh dilempar pakai spidol. Hehe. Okeh, lets cekidot pembahasan soalnya. 
  1. Mengapa keterbukaan pemerintah dalam melaksanakan berbagai programnya sangat penting bagi kehidupan masyarakat? Jawaban: Karena keterbukaan menunjukkan perwujudan sikap jujur, rendah hati, dan adil. Keterbukaan pemerintah dalam melaksanakan berbagai programnya menunjukkan tidak ada yang ditutupi dalam pelaksanan program tersebut. Pemerintah melaksanakan program sesuai dengan prosedur resmi yang sudah ditentukan sehingga tidak merugikan masyarakat umum.
  2. Seorang karyawan baru bekerja dengan sebaik-baiknya, bahkan lebih baik dari karyawan lama. Ia bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan dengan cepat dan hasilnya baik. Apabila Anda adalah seorang atasannya, keadilan manakah yang akan Anda terapkan pada karyawan tersebut?  Jawaban: Seandainya saya adalah atasannya, saya akan menerapkan keadilan distributif. Keadilan distributif adalah keadilan yang diberikan kepada seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang diberikan. Apabila karyawan tersebut adalah karyawan yang pantas mendapat pujian dan imbalan karena jasa2nya lebih meskipun karyawan baru, saya akan memberikan pujian dan imbalan.
  3. Salah satu ciri keterbukaan adalah bersikap hati-hati dan selektif dalam menerima dan mengolah informasi. Jelaskan maksud pernyataan tersebut! Jawaban: Salah satu ciri keterbukaan adalah bersikap hati-hati dan selektif dalam menerima dan mengolah informasi. Maksudnya, apabila ada kabar atau informasi tidak boleh langsung dipercayai. Harus dicek kebenarannya. Cara mengecek kebenarannya adalah dengan bertanya langsung pada sumber informasi atau mencari informasi dari segala sisi. Informasi yang tidak jelas sumber dan tidak dapat dikatakan sebagai fakta tidak boleh dipercayai karena dapat menimbulkan permasalahan dan konflik.
  4. Apakah Indonesia sudah menjadi clean government? Jelaskan pendapatmu! Jawaban: Clean government adalah pemerintahan yang bersih ditandai dengan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yan semakin baik. Indonesia belum menjadi clean government karena masih ada beberapa program pemerintahan yang tidak dipahami oleh masyarakat seperti proyek pembangunan di DPR. Kepercayaan masyarakat kepada pemerintah juga belum tinggi karena ada program pemerintah yang dianggap tidak memihak rakyat, misalnya program rumah susun bagi buruh dan kalangan pekerja.
  5. Apakah arti penting hukum sebagai jaminan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Jawaban: Jaminan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting karena dengan adanya jaminan keadilan, masyarakat dapat beraktivitas, berusaha, dan bekerja dengan baik dalam kondisi kondusif. Jaminan keadilan hanya dapat diwujudkan dengan keberadaan hukum yang mengatur kehidupan dalam masyarakat. Kebebasan seseorang dibatasi oleh kebebasan orang lain sehingga tidak ada yang mendominasi atau menguasai orang lain.
  6. Apakah yang dimaksud dengan asas larangan kesewenang-wenangan? Berikan contoh asas larangan kesewenang-wenangan dalam masyarakat? Jawaban: Kesewenang-wenangan adalah keputusan yang tidak mempertimbangkan semua faktor secara lengkap dan wajar. Contohnya dalam masyarakat adalah seorang lurah yang memutuskan perselisihan dua anggota masyarakatnya tanpa pertimbangan sesuai fakta, hanya berdasarkan pada salah satu pihak saja.
  7. Apakah yang akan terjadi apabila aparat negara terus menerus melakukan praktik KKN? Apakah ada dampaknya bagi masyarakat? Jawaban: Negara akan menjadi mobokrasi (okhlokrasi), yaitu pemerintahan yang kacau, bobrok, hukum dan keadilan sulit ditegakkan. Akibatnya, masyarakat akan menderita, tidak akan maju karena terhalang praktik KKN.
  8. Jelaskan peran masing-masing aktor (negara dan pemerintahan, sektor swasta, dan masyarakat) dalam suatu negara? Jawab: Negara dan pemerintahan memiliki peran dalam bidang hukum, pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, dan membangun lingkungan yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembangunan. Sektor swasta berperan dalam penyerapan tenaga kerja, mengembangkan sumber penerimaan negara, mengembangkan dunia usaha, dan merangsang pertumbuhan ekonomi nasional. Masyarakat madani berperan sebagai orang yang aktif mendukung terwujudknya pemerintahan yang baik.
  9. Anda melanggar peraturan di jalan. Oknum polisi menghentikan Anda dan meminta uang sebagai ganti surat tilang yang akan diberikan kepada Anda. Apakah tindakan yang akan Anda lakukan? Jawab: Tindakan yang akan saya lakukan adalah menolak upaya damai tersebut dan berkata dengan baik bahwa saya akan menerima konsekuensi dari pelanggaran yang saya lakukan.  
  10. Tuliskan solusi yang dapat Anda tawarkan untuk mengurangi tindak KKN! Jawaban: Solusi untuk mengurangi tindak KKN sebagai berikut: Melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah. Sosialisasi bahaya korupsi, dan Pemberian hukuman yang berat, misalnya memiskinkan koruptor.

Overall *ehem*, nilai evaluasi siswa kali ini LUAR BIASA! SEMPURNAA! DAEBAK! JJANG! Ini kalo open book, coba ya besok kita evaluasinya normal aja. Artinya, siswa belajar semalaman, buku dikumpulkan, dan jawablah soal tanpa bantuan siapapun! Bahkan Lee Min Hoo Oppa pun tidak boleh ngebantuin! Kali ini yang beruntung saya jepret dan dijadikan pemanis alami postingan kali ini adalah XI IPA 2 dan 3 juga XI IPS 2 dan 3. 


IPS 3
IPA 3
IPA 2
IPS 2
Minggu depan saatnya permainan. Ice breaking ceritanya. Biar tidak monoton dan suasana damai tetep terjaga :))
Yuuk dhadha bye byeeeee :)))

Saturday 14 November 2015

Menjelaskan Kata eh Kalimat

Minggu kedua November saatnya permainan! 
Jadi setelah melanjutkan penjelasan materi mengenai keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan  berbangsa dan bernegara yang saya lakukan ala kereta shinkasen alias ngebut banar, pembelajaran dilakukan dengan permainan cublak cublak suweng menjelaskan kalimat. Sebenarnya bukan kalimat sih, tapi juga bukan kata. Ya anggap saja kata yang belum jadi kalimat *apaan sih?*
Satu kelas yang tidak melakukan permainan ini, yaitu kelas XI IPS 3. Kenapa yo? Lupa. Haha. Sepertinya kemarin saya kurang fokus karena kurang nonton drama. Haha. Maafkan ibu, nak. Lain kali kita akan melakukan permainan. Permainan lempar pisau! Ibu guru jadi pelemparnya. Haha. 
Jadi ada sekira 1 miliar *hiperbola* kertas berisi rangkaian kata-kata yang harus dijelaskan oleh siswa. Mekanismenya siswa yang saya minta untuk maju akan mengambil satu kertas. Kemudian menjawab. Siswa yang duduk akan mendengarkan dan memberi skor dengan cara bertepuk tangan. Siswa yang mendapat tepuk tangan sebanyak 10 oktaf LOLOS, kalo cuma dapat tepuk tangan sekadarnya TIDAK LOLOS! Imbalan yang lolos adalah ucapan selamat dan yang tidak lolos diberi dua pilihan. Pertama, menghafal pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Kedua, bernyanyi dengan lirik yang diganti materi. Menyenangkan ya? 
Apa saja sih kata-kata yang belum menjadi kalimat yang harus dijelaskan oleh siswa? Lets cekidot beberapa contohnya!
Era keterbukaan, keterbukaan berarti transparan, tidak ada yang ditutupi. Era menunjukkan masa. Jadi era keterbukaan adalah masa ketika tidak ada hal yang ditutupi. Dalam kaitannya dengan pemerintahan atau kehidupan bernegara, berarti masyarakat berhak untuk mengetahui hal-hal yang menyangkut kehidupan mereka, misalnya program yang diperuntukkan bagi mereka, sosialisasi terhadap peraturan baru. 
Keadilan komutatif, ini adalah keadilan menurut Aristoteles yaitu keadilan yang diberikan kepada seseorang dengan tidak melihat jasa yang diberikan. 
Akuntabilitas, ini berkaitan dengan pertanggungjawaban pemerintah berkaitan dengan program kerja mereka atau dapat dipertanggungjawabkan. Program yang dibuat oleh pemerintah harus akuntabilitas dalam arti dijalankan sesuai rencana dan dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang terlibat. 
Era globalisasi, ini gampang! Gampil! Bukan, bukan itu jawabannya. Jadi globalisasi merupakan kondisi meleburnya batas-batas negara. Hampir tidak ada batasannya. Teknologi memegang peranan penting dalam era globalisasi. Masyarakat dengan mudah dapat berkomunikasi dengan masyarakat dari belahan dunia lain. Atau kemudiahan menggebet seseorang dari luar negeri juga merupakan kondisi yang memungkinkan di era globalisasi. Maybe :)
Sikap apatis warga negara, apatis berarti tidak peduli. I don’t care. Ora gagas Bahasa Jawanya. Ketika warga negara sudah tidak peduli, dia tidak akan terlibat apapun. APAPUN dalam program pemerintah. Diminta memilih dalam pemilu gak mau, diminta ikut gotong royong ogah, sampai diminta geser tempat duduk pun gak mau. Orang seperti ini yang perlu dibinasakan eh dibina.  
KKN alias Korupsi, Kolusi, Nepotisme, ini juga cincai! Korupsi adalah tindakan memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak terpuji. Biasanya merugikan negara. Kolusi adalah penyuapan, memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada pihak-pihak yang dianggap dapat memperlancar usahanya. Nepotisme adalah tindakan mengutamakan kerabat atau keluarga dalam suatu kegiatan atau proyek, termasuk memberikan posisi kepada seseorang tanpa melalui prosedur resmi dan juga kemampuannya. 
Soo easy, rite?  Okeh, sekarang lanjut ke gambar2 karena tiada kesan tanpa kehadiran gambar kan? 
Inilah penampakan kertas keramat itu
Sahri dari kelas XI IPS 1
Si Sahri ini yang dengan gagah berani maju ketika saya meminta salah satu siswa untuk dengan sukarela maju pertama kali. A high praise for him. Sahri ini selalu semangat berbicara ketika saya mengajukan pertanyaan. Entah benar entah masih keliru. Semangatnya sangat bagus. Setiap siswa harus memiliki semangat yang sama. 
Si Zaini dari XI IPA 1
Sewaktu saya minta untuk belajar, si Zaini sibuk sisiran. Sepertinya setelah pulang sekolah dia ada kencan. Sudah sisiran berarti sudah siap lahir batin dong maju dan menjelaskan kata di kertas? Iya dong? Haha. Bagusnya si Zaini ini bisa menjelaskan kata-kata di kertas yang dia ambil. Boleh begayaan tapi musti bisa memahami materi. Apalagi PKN. Bagi saya PKN bukan untuk dihafalkan tapi diamalkan *eciee*. Pengamalan baru bisa dijalankan ketika sudah memahami bukan? Kalau pun ada sesi hafalan, itu hanya sebagai intermezo atau sanksi kecil2an lah. Hehe *ngeles*. 
Lilis dari XI IPA 1 sedang berusaha keras dan sekuat tenaga menjelaskan kertas keramatnya
Udah. Sekian postingan di hari Minggu ini. Minggu besok adalah ulangan harian bab 3. Fighting! 

Friday 6 November 2015

Materi Bab III Keterbukaan dan Keadilan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Pengertian Keterbukaan dan Keadilan

  • Keterbukaan berkaitan dengan jaminan keadilan.
  • Keterbukaan merupakan sikap jujur, rendah hati, dan adil serta mau menerima pendapat orang lain.
  • Menurut KBBI, keterbukaan merujuk pada pengertian hal terbuka, perasaan toleransi, dan hati-hati serta merupakan landasan untuk berkomunikasi.
  • Menurut KBBI, Keadilan berasal dari kata dasar adil, yaitu suatu hal yang tidak berat sebelah, tidak memihak, dan tidak sewenang-wenang.
  • Menurut Ensiklopedia Indonesia keadilan merujuk pada hal memberikan sesuatu kepada orang sesuai haknya. 

Pengertian Keadilan Menurut Para Ahli

  • AristotelesKeadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Ada lima keadilan: komutatif (perlakukan terhadap seseorang dengan tidak melihat jasa-jasa yang telah diberikan), distributif (perlakukan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah diberikan), keadilan kodrat alam (memberi sesuatu sesuai dengan yang diberikan oleh orang lain kepada kita), keadilan konvensional (jika seseorang telah menaati peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan), dan keadilan perbaikan (jika seseorang berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah tercemar).
  • PlatoOrang yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Keadilan dibedakan menjadi dua, yaitu moral (suatu perbuatan dikatakan adil apabila seimbang dan selaras antara hal dan kewajibannya) dan keadilan prosedural (suatu perbuatan dikatakan adil bila sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan)
  • Thomas HobbesKeadilan adalah suatu perbuatan yang didasarkan pada perjanjian yang telah disepakati.
  • Panitia Ad-Hoc. Keadilan di bagi menjadi dua, yaitu keadilan individual (bergantung pada kehendak baik) dan sosial (keadilan yang pelaksanaannya tergantung pada struktur dalam bidang politik, ekonomi, sosial politik, dan ideologi).

Keterbukaan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

  • Sikap keterbukaan sangat diperlukan dalam upaya pelaksanaan pembangunan nasional demi kesejahteraan masyarakata.
  • Pelaksanaan pembangunan nasional harus dilandasi oleh nilai-nilai yang tercermin dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Prinsip keadilan sosial yang melandasi pelaksanaan pembangunan nasional di Indonesia: Pertama, asas adil dan merata. Kedua, asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam perikehidupan.
  • Sikap keterbukaan diperlukan terutama dalam hal menjaga keutuhan bangsa, mempererat hubungan toleransi, dan menghindari konflik.
  • Apabila pemerintah dan pejabat publik bersikap terbuka, kepercayaan rakyat untuk berpartisipasi meningkat.
  • Untuk mewujudkan sikap terbuka dan transparan diperlukan kondisi sbb.
  • Terwujud nilai-nilai agama dan nilai budaya sebagai sumber etika dan moral.
  • Terwujudnya sila Persatuan Indonesia.
  • Terwujudnya penyelenggara negara yang mampu memahami dan mengelola kemajemukan bangsa secara baik dan adil.
  • Terwujudnya demokrasi yang menjamin hak dan kewajiban masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan politik secara bebas dan bertanggung jawab.
  •  Pulihnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara.

Ciri-ciri keterbukaan 

  • Terbuka dalam proses dan pelaksanaan kebijakan publik
  • Menjadi dasar atau pedoman dalam dialog dan berkomunikasi
  • Berterus terang dan tidak menutupi kesalahan diri dan orang lain.
  • Bersikap hati-hati dan selektif.
  • Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain.
  • Mau mengakui kelemahan dan kekurangan diri.
  • Menyadari keberagaman dalam berbagai bidang kehidupan.
  • Mau bekerja sama dan menghargai orang lain.
  • Mau dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi

Jaminan Keadilan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

  • Keadilan pada umumnya relatif sulit diperoleh.
  • Untuk memperoleh keadilan biasanya diperlukan pihak ketiga.
  • Pihak ketiga harus netral, tidak boleh menguntungkan salah satu pihak.
  • Diperlukan peraturan (hukum) untuk menjamin keadilan sosial dalam suatu negara.
  • Apabila seseorang merasa tidak mendapatkan ketidakadilan, ia berhak mengajukan tuntutan.
  • Tuntutan keadilan memiliki dua arti: dalam arti formal dan material.
  •  Dalam arti formal, keadilan menuntut agar hukum berlaku umum. Semua orang dalam situasi yang sama diperlakukan sama. Tidak ada pengecualian dalam hukum.
  • Dalam arti material, hukum harus adil. Adil sesuai dengan pandangan masyarakat. Itulah sebabnya perlu adanya penyesuaian antara keputusan sidang dan penilaian masyarakat.

  • Sikap keterbukaan yang harus ada pada aparat penegak hukum adalah transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme.
  • Jika aparat negara memiliki aparat penegak hukum yang KKN, negara akan mengarah pada okhlokrasi, yaitu suatu pemerintahan yang ditandai dengan kekacauan, kebobrokan, dan korupsi sehingga hukum dan keadilan sulit ditegakkan. 
  • Pemerintah yang Tidak Transparan
  • Pemerintah merujuk pada lembaga yang mengatur dan memajukan negara dengan rakyatnya.
  • Pemerintahan mengarah pada cara, hasil kerja memerintah, mengatur negara.
  • Pemerintah sekarang menyadari pentingnya peran swasta dan masyarakat secara bersama-sama mewujudkan tujuan nasonal secara bersama-sama.

Penyelenggaraan Pemerintah yang Baik didasarkan pada beberapa asas umum di antaranya:

  •  Asas kepastian hukum.
  •  Asas keseimbangan.
  •  Asas kesamaan.
  • Asas larangan kesewenang-wenangan.
  • Asas larangan penyalahgunaan wewenang.
  • Asas bertindak cermat.
  • Asas perlakuan yang jujur.
  •  Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal.
  • Asas penyelenggaraan kepentingan umum.

Good Governance

  • Menurut World Bank, Good Governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pemerintah yang solid dan bertanggungjawab sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.
  • UNDP, Good Governance adalah suatu hubungan yang sinergis dan konstuktif di antara negara, swasta, dan masyarakat.
  • Good Governance adalah penyelenggaraan pemerintah negara yang solid, bertanggung jawab serta efisien dan efektif

Aspek-Aspek Good Governance

•        hukum/kebijakan
•        Administrative competence and transparency
•        Desentralisasi
•        Penciptaan pasar yang kompetitif
•        Karakteristik Good Governance menurut UNDP
•        Partisipasi
•        Aturan hukum
•        Transparansi
•        Daya tanggap
•        Berorientasi konsensus
•        Berkeadilan
•        Efektivitas dan efisiensi
•        Akuntabilitas
•        Bervisi strategis
•        Saling keterkaitan

Dampak Pemerintahan yang Tidak Transparan

  • Pemerintahan yang tidak transparan, cenderung akan menuju pemerintahan yang korup, otoriter, atau diktator.
  • Faktor penyebab terjadinya penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan adalah Pengaruh kekuasaan, Moralitas, Sosial-ekonomi, dan  Politik dan hukum

 Akibat penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan

  • Rendah atau tidak adanya kepercayaan warga terhadap pemerintahan
  • Rendahnya partisipasi warga negara terhadap kebijakan pemerintah.
  • Sikap apatis warga negara dalam mengambil inisiatif dan peran yang berkaitan dengan kebijakan publik.
  • KKN akan merajalela dan menjadi budaya yang mendarah daging.
  • Krisis moral dan akhlak yang berdampak pada ketidakadilan, pelanggaran hukum, dan hak asasi manusia.
  • Dampak yang paling besar terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan adalah korupsi.
  • Menurut MTI (Masyarakat Transparansi Internasional), korupsi merupakan perilaku pejabat, baik politisi maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Sebab-sebab korupsi ?

  • Menurut Sarlito: dorongan dari dalam diri sendiri, rangsangan dari luar.
  • Menurut AndiHamzah: Kurangnya gaji pegawai negeri, latar belakang kebudayaan, manajemen yang kurang baik dan kontrol yang kurang, dan modernisasi pengembangbiakan korupsi.

 Ciri-ciri korupsi

  • Melibatkan lebih dari satu orang.
  • Pelaku tidak terbatas pada petugas pemerintahan.
  • Sering digunakan bahasa “sumir”: uang kopi, uang rokok, uang semir, salam tempel.
  • Umumnya bersifat rahasia.
  • Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik.
  •  Mengandung unsur penipuan.

Akibat tindak korupsi

  • Jatuh dan rusaknya tatanan ekonomi.
  • Proyek-proyek pembangunan dan fasilitas umum bermutu rendah dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
  • Meniadakan sistem promosi karena lebih dominan hubungan KKN.
  • Menafikan the rule of law.
  • Mengurangi kepercayaan publik terhadap proses politik melalui politik uang.
  • Semua utusan dapat diatur sehingga hukum dapat dibeli sejumlah uang sesuai kesepakatan.
  • Lahirnya kelompok-kelompok pertemanan karena lebih pada kepentingan pragmatisme.

Upaya pencegahan terhadap penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan

  • Pemerintahan
  • Organisasi NonPemerintahan
  • Media massa
  •  Lembaga pendidikan dan masyarakat

Thursday 5 November 2015

Sumpah Pemuda 2015

Sumpah Pemuda. Apa yang Anda pikirkan mengenai Sumpah Pemuda? Perkumpulan para pemuda dari seluruh Indonesia yang menyepakati bahwasanya kita bertanah air satu, berbangsa, dan berbahasa Indonesia? Benar. Secara umum bagi saya, perayaan hari Sumpah Pemuda adalah pengingat bahwasanya kita pemuda *masih ngaku muda dan emang muda-red* adalah penggerak pembangunan dan perubahan. Kita memahami bahwa kita berasal dari beragam latar belakang yang menyepakati Indonesia tetaplah yang utama, bukan Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, Sulawesi, atau Jakarta.
Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober dengan berbagai cara. Ada yang naik gunung berniat menancapkan sang Saka Merah Putih. Ada yang nonton drama Thailand mengenai diary guru *ehem*. Dan tentu saja ada yang menggelar upacara dan kemudian perlombaan. Yeah, babe yeah! Sekolah mengadakan upacara lanjut lomba! That was AWESOME, dude!! AWESOME!!
Oke, Fixed! Hari Sumpah Pemuda akan diperingati dengan cara melaksanaken Upacara lanjut lomba. Sang Pembina OSIS sudah mewartakan bahwasanya para guru diminta memakai kebaya atau batik karena akan ada Best Costume! OKE, FIXED LAGI saya akan NYALON! NYALON JADI BUPATI TANBU! *?!?!?!* Nyalon ke salon maksudnya. Subuh berangkat, tampil maksimal agar menjadi yang berhak menyandang The Best Costume. Tapi sayang, entah kenapa gak jadi ada The Best Costume. Gagal deh nampang di Mading sekulah taman kanak-kanak paling asyik *theme song abadi*.
Lupakan best costume. Orang kita juga pake batik biasa. Begayaan doang.  
Teet! Upacara dimulai pukul 07.30 WITA. Yang menjadi Pembina adalah Pak Kepsek. Semula Pak Kepsek bertitah bahwasanya yang jadi Pembina adalah yang muda who is SAYA! *Dih!*. Jelas titah beliau kami *para guru muda* tolak mentah-mentah. Itu lebih menakutkan dari undangan MGMP ke Mantewe! Dan akhirnya Pak Kepsek yang turun gunung. Menjadi Pembina di Upacara Hari Sumpah Pemuda *fuiih. Thanks, God*

Bukan. Mereka bukan mau kondangan masal. Mereka siswa, bung!
Si Abu2 memandang penuh harapan sama lakian di depannya *e cie ciee*
Pasukan Pengibar Bendara terlihat sangat KEREN sekali!
Setelah selesai Upacara saatnya apa? Yak, benar! Makan wadai! Eh, maaf2. Saatnya Selpi! Syukur Alhamdulillah selpi kami berhasil terlaksana dengan baik berkat tongsis yang dibawa oleh siswa. Sebut saja inisialnya Haeril. Saya dan Bu Rara tidak menyangka hasil tongsis si Haeril Emezing! Kami terlihat unyu minta digampar sekali.

Memang bukan Selpi tapi tetap unyu kok *hadeh*
Senyummu mengalihkan dunia kami dari pie buah, nak :)
Teacher selpi dulu ya nak
Puas selpi2an nongkronglah kita di salah satu pojokan sambil memandang iri pada guru yang lagi asyik ngasuh anak. Kita kan juga mau diasuh, bu! *plaaak*. Di saat sedang memandang kagum pada dirinya *lagu critanya*, ada pemandangan di luar akal sehat!
Naak! Benda apa itu di kaki kalian??? Katakan Naak!!! Ibu pinjam! haha
Sudah2. Hentikan. Panggilan menjadi juri sudah terdengar. Saya dan bu Rara siap lahir batin menjadi juri yang mewakili generasi muda bersama Pak Adit yang ke depannya diganti Pak Izat karena Pak Adit di detik2 terakhir hilang entah kemana *kalimatnya panjangnya gila-gilaan*. Saat berjalan anggun nan menawan ala2 model2, muncullah sekelompok fan *hee?* yang meminta foto bareng. Sebagai artis hasil didikan dari SMEntertainment, fan service harus dikedepankan kan ya? Oke, foto dulu kita.

Coba tebak siapa yang dari agensi SM? Gaak enek. haha
Aduh. Musti perlu sentuhan editing ini! Mana pemenang edit foto kemaren? *tanya bu ririn*
Sebelum jadi juri baiknya kita abadikan venue yang akan dijadikan pergelaran akbar memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Hadiah sudah menunggu dengan manisnya
Bu Rara sama salah satu panitia, si Kada Papa :)
Akustikannya keren! Besok tolong nyanyiin full album SJ yak
Cantinya veuenya tapi kalo pake panggung hidrolik lebih cetar kali ya *emang mau konser?*
Penonton yang siap memanaskan suasana!
Daan Tadaaaa. Saatnya lomba pertama dimulai. Para perwakilan dari kelas mengirimkan wakil yang sudah disulap menjadi Pahlawan Nasional. Keren2 deh penampilan siswa! Saya sangat salut dengan kesediaan para kontestan *D’Terong Show kale ah kontestan* untuk berdandan mirip Pahlawan Nasional. Mereka mungkin tidak sadar bahwa keikutsertaan mereka dalam ajang2 seperti ini kelak akan menjadi kenangan yang tidak bisa terulang *eciee*.

Sebagian peserta lomba
Lomba mirip pahlawan dimenangkan oleh Arbain dari XI IPA 3 yang berperan sebagai Tuanku Imam Bonjol. Juara ke-2 dimenangkan oleh Purba dari XI IPA 1. Juara Ke-3 dari kelas X kayaknya yang memerankan Nyut Nyak Dien. Maaf ibu lupa, nak. Maklum kebanyakan nonton Oppa2 ini *SALAHKAN OPPA!*.
Arbain as Tuanku Imam Bonjol
Purba as RA Kartini
XXX as Cut Nyak Dien *maafkan ibu naak! Maaf tidak mengingat namamu..
Congrats, guys! Halah.
Di sela2 lomba ada acara hiburan. Tidak lain tidak bukan Stand Up Comedy! Anak2 ini kalo disuruh Stand Up semangatnya luar biasah! Kalo disuruh pake dasi sesuai aturan yang tinggal tempel doang susahnya kayak menghilangkan mati listrik dari bumi Tanbu ini.

Ramadan dari XI IPA 2 dengan Sumpah Aku Cinta Padamu-nya
Untuk memenangkan lomba semacam ini perlu trik khusus! Ente musti punya konsep yang kuat! Pakai pakaian paling ikonik! Paling mewakili sosok pahlawan, misalnya konsep yang diusung Arbain. Pakai jenggot, pakaian serba putih, pake tongkat. Itu bagus. Intinya total! Jangan setengah2 karena hasilnya nanti akan setengah2. Kurang maknyus! Kurang mantaab!
Oke, lanjut. Setelah lomba mirip artis kpop Pahlawan Nasional selesai, acara selanjutnya adalah perlombaan rangking 1. Konsepnya mengambil dari acara tipi sebut saja TransTV yang mana TransTV juga ngambil entah dari mana. Haha. Acaranya lumayan seru.
Apakah A Siwon Oppa ato B DOnghae Oppa yang baru saja wamil? *PERTANYAAAN MACAM APAAA INI???*
Lomba terakhir adalah berkaitan dengan Hulahup. Hulahup histeria katanya. Saya curiga kata histeria berasal dari teriakan hebring para suporter dan juga peserta saat membawa hulahup dari ujung satu ke ujung lainnya. *Aaaa!!! Ayooo!! Cepaaat!!! LEKASIIIII!!!* *anggap saja seperti itu*.
Mana hulahupnya??
Sambil menonton lomba hulahup histeria ada pemandangan luar biasa di seberang sana.

Kalian main apa, nak? Sepertinya kalian lapar :)
Mungkin sudah pernah saya sampaikan bahwa saya menyukai sekolah ini. Siswa tidak hanya diajarkan pengetahuan akademik, tapi juga ada berbagai kegiatan yang menjadi wadah bagi mereka untuk berekspresi. Saya tidak tahu dengan sekolah lain, di daerah lain. Dulu di sekolah saya kegiatan semacam ini kurang. Seingat saya, hari besar seperti Sumpah Pemuda diperingati dengan upacara dan dilanjutkan dengan belajar. 
Saya harap para siswa menyadari betapa beruntungnya mereka. Mereka tidak hanya belajar, tapi juga berekspresi. Mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri mereka dan juga menjadikan diri mereka berkarakter. Luar biasa bukan? :)
Daan akhirnya, postingan ini akan ditutup dengan SALAM PEMUDA HARAPAN BANGSA!!!
Member boiben mana dia? Dari agensi mana dia? *ter-boiben*