Selamat pagiii
Selamat liburan!
It's been a while, I didn't update this blog *uih*
Sebentar lagi UKK dan minggu ini banyak liburnya. Menyenangkan ya?
Pada minggu ke-2 April, saya mengajak siswa untuk menjadi guru. Nah, karena siswa yang jadi guru, teacher jadi sahabat dahsyat aja ya? *ber-lalalayeyeye*
Pada dasarnya metode ini mendorong siswa untuk lebih aktif. Saya hanya mengarahkan siswa untuk membuat bagan yang saya harap membuat mereka lebih memahami mengenai sistem peradilan internasional.
Saya minta siswa membuat bagan mengenai sistem peradilan internasional agar mereka mengetahui perbedaan mahkamah internasional, mahkamah pidana internasiona, dan panel pidana internasional. Ketiga peradilan tersebut tentu akan dilengkapi dengan kelengkapan lembaga peradilan internasional, yaitu hakim mahkamah internasional, hakim adhoc, chamber, dan the registry.
Setelah mereka membuat bagan di buku masing-masing, saya meminta mereka secara sukarela maju dan menjelaskan sesuai dengan poin-poin dari tiap-tiap materi. Misalnya untuk materi mahkamah internasional, poin apa sajakah yang patut untuk dicantumkan di bagan. Begitu pula dengan materi lainnya. Dari bagan tersebut akan diketahui kenapa musti ada tiga peradilan? Mengapa ada panel pidana internasional sementara sudah ada mahkamah Internasional? Jawabannya adalah karena peradilan tersebut mengadili subjek hukum internasional yang berbeda. Mahkamah Internasionall untuk menyelesaikan sengketa antarnegara, sementara dua lainnya menyelesaikan pelanggaran HAM. Mengapa ada dua peradilan pidana? Karena Mahkamah Pidana hanya bisa mengadili masalah setelah statuta Roma tahun 2002. Dengan kata lain masalah yang terjadi sebelum 2002 tidak bisa diadili di Mahkamah Pidana Internasional. Oleh karena itu, dibentuklah Panel Pidana Internasional. Begitu, nak :)
Dan kerennya, banyak siswa yang bersemangat untuk menjadi sukarelawan di Urk menjelaskan kepada teman-temannya. Bahkan di IPA 1, terjadi pertumpahan darah perebutan giliran maju. Saya sebagai pemegang otoritas di kelas PKn sempat bingung memutuskan di antara siswa yang mengangkat tangan. Untung gak perlu salat istikarah dulu sebelum memutuskan siswa yang maju.
|
Eka dari XI IPS 2 |
|
Taupik dari IPS 2 juga |
|
Denda dari IPS 2 |
|
Anisa kah? Oh, Mulianti dari IPA 2 |
|
Alvina IPA 2 |
|
Handy |
|
Nurlinawati IPA 2 |
|
Meissy IPA 2 |
|
Koppa IPA 2 |
|
|
Insani IPA 2 |
Itu yang berada di kelas. Pada saat tiba waktunya IPA 1, entah mengapa ruangan kelas sangat panas! Saya curiga di bawah kelas ada bara api! Atau api cemburu? Entah. Karena panasnya yang aduhai banget, akhirnya kita belajar di Masjid. Masyaallah ademnya. Asal jangan ada cicak atau makhluk-makhluk lain yang jatuh dari atap! Sangat tidak elegan kalo siswa melihat gurunya histeris karena kejatuhan cicak!
|
Aina IPA 1 |
|
Adem. Apakah karena hawa surga yang terasa? |
|
Khusyuk! |
|
Ani Aniiiii *lagu Roma* |
|
Eka yang ceria abis. Ketawa all day |
|
Itabi yang gak mau dipanggil Itabi |
|
Munajah |
|
Fahrianoor |
Kelas IPA 3 lupa gak diambil fotonya. IPS 1 dan 3 juga. Maafkan teacher ya, nak.
Setelah selesai membuat bagan di papan, meski di kelas IPA 1 gak terlihat bagannya karena pada milih tempat buat nulis sendiri2 #bagankacau saya minta siswa untuk mengumpulkan bagan mereka. Peluk cium untuk Fidela yang membuat tugas dengan penuh passion! Itu bukan alay, nak! Itu kereeen! Superb Daebak!
|
Teacher sukak, nak! |
|
Ketika dibuka: Huoooow, kereen! |
Terimakasih, nak!
Kalian yang terbaik!