Thursday 5 November 2015

Sumpah Pemuda 2015

Sumpah Pemuda. Apa yang Anda pikirkan mengenai Sumpah Pemuda? Perkumpulan para pemuda dari seluruh Indonesia yang menyepakati bahwasanya kita bertanah air satu, berbangsa, dan berbahasa Indonesia? Benar. Secara umum bagi saya, perayaan hari Sumpah Pemuda adalah pengingat bahwasanya kita pemuda *masih ngaku muda dan emang muda-red* adalah penggerak pembangunan dan perubahan. Kita memahami bahwa kita berasal dari beragam latar belakang yang menyepakati Indonesia tetaplah yang utama, bukan Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, Sulawesi, atau Jakarta.
Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober dengan berbagai cara. Ada yang naik gunung berniat menancapkan sang Saka Merah Putih. Ada yang nonton drama Thailand mengenai diary guru *ehem*. Dan tentu saja ada yang menggelar upacara dan kemudian perlombaan. Yeah, babe yeah! Sekolah mengadakan upacara lanjut lomba! That was AWESOME, dude!! AWESOME!!
Oke, Fixed! Hari Sumpah Pemuda akan diperingati dengan cara melaksanaken Upacara lanjut lomba. Sang Pembina OSIS sudah mewartakan bahwasanya para guru diminta memakai kebaya atau batik karena akan ada Best Costume! OKE, FIXED LAGI saya akan NYALON! NYALON JADI BUPATI TANBU! *?!?!?!* Nyalon ke salon maksudnya. Subuh berangkat, tampil maksimal agar menjadi yang berhak menyandang The Best Costume. Tapi sayang, entah kenapa gak jadi ada The Best Costume. Gagal deh nampang di Mading sekulah taman kanak-kanak paling asyik *theme song abadi*.
Lupakan best costume. Orang kita juga pake batik biasa. Begayaan doang.  
Teet! Upacara dimulai pukul 07.30 WITA. Yang menjadi Pembina adalah Pak Kepsek. Semula Pak Kepsek bertitah bahwasanya yang jadi Pembina adalah yang muda who is SAYA! *Dih!*. Jelas titah beliau kami *para guru muda* tolak mentah-mentah. Itu lebih menakutkan dari undangan MGMP ke Mantewe! Dan akhirnya Pak Kepsek yang turun gunung. Menjadi Pembina di Upacara Hari Sumpah Pemuda *fuiih. Thanks, God*

Bukan. Mereka bukan mau kondangan masal. Mereka siswa, bung!
Si Abu2 memandang penuh harapan sama lakian di depannya *e cie ciee*
Pasukan Pengibar Bendara terlihat sangat KEREN sekali!
Setelah selesai Upacara saatnya apa? Yak, benar! Makan wadai! Eh, maaf2. Saatnya Selpi! Syukur Alhamdulillah selpi kami berhasil terlaksana dengan baik berkat tongsis yang dibawa oleh siswa. Sebut saja inisialnya Haeril. Saya dan Bu Rara tidak menyangka hasil tongsis si Haeril Emezing! Kami terlihat unyu minta digampar sekali.

Memang bukan Selpi tapi tetap unyu kok *hadeh*
Senyummu mengalihkan dunia kami dari pie buah, nak :)
Teacher selpi dulu ya nak
Puas selpi2an nongkronglah kita di salah satu pojokan sambil memandang iri pada guru yang lagi asyik ngasuh anak. Kita kan juga mau diasuh, bu! *plaaak*. Di saat sedang memandang kagum pada dirinya *lagu critanya*, ada pemandangan di luar akal sehat!
Naak! Benda apa itu di kaki kalian??? Katakan Naak!!! Ibu pinjam! haha
Sudah2. Hentikan. Panggilan menjadi juri sudah terdengar. Saya dan bu Rara siap lahir batin menjadi juri yang mewakili generasi muda bersama Pak Adit yang ke depannya diganti Pak Izat karena Pak Adit di detik2 terakhir hilang entah kemana *kalimatnya panjangnya gila-gilaan*. Saat berjalan anggun nan menawan ala2 model2, muncullah sekelompok fan *hee?* yang meminta foto bareng. Sebagai artis hasil didikan dari SMEntertainment, fan service harus dikedepankan kan ya? Oke, foto dulu kita.

Coba tebak siapa yang dari agensi SM? Gaak enek. haha
Aduh. Musti perlu sentuhan editing ini! Mana pemenang edit foto kemaren? *tanya bu ririn*
Sebelum jadi juri baiknya kita abadikan venue yang akan dijadikan pergelaran akbar memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Hadiah sudah menunggu dengan manisnya
Bu Rara sama salah satu panitia, si Kada Papa :)
Akustikannya keren! Besok tolong nyanyiin full album SJ yak
Cantinya veuenya tapi kalo pake panggung hidrolik lebih cetar kali ya *emang mau konser?*
Penonton yang siap memanaskan suasana!
Daan Tadaaaa. Saatnya lomba pertama dimulai. Para perwakilan dari kelas mengirimkan wakil yang sudah disulap menjadi Pahlawan Nasional. Keren2 deh penampilan siswa! Saya sangat salut dengan kesediaan para kontestan *D’Terong Show kale ah kontestan* untuk berdandan mirip Pahlawan Nasional. Mereka mungkin tidak sadar bahwa keikutsertaan mereka dalam ajang2 seperti ini kelak akan menjadi kenangan yang tidak bisa terulang *eciee*.

Sebagian peserta lomba
Lomba mirip pahlawan dimenangkan oleh Arbain dari XI IPA 3 yang berperan sebagai Tuanku Imam Bonjol. Juara ke-2 dimenangkan oleh Purba dari XI IPA 1. Juara Ke-3 dari kelas X kayaknya yang memerankan Nyut Nyak Dien. Maaf ibu lupa, nak. Maklum kebanyakan nonton Oppa2 ini *SALAHKAN OPPA!*.
Arbain as Tuanku Imam Bonjol
Purba as RA Kartini
XXX as Cut Nyak Dien *maafkan ibu naak! Maaf tidak mengingat namamu..
Congrats, guys! Halah.
Di sela2 lomba ada acara hiburan. Tidak lain tidak bukan Stand Up Comedy! Anak2 ini kalo disuruh Stand Up semangatnya luar biasah! Kalo disuruh pake dasi sesuai aturan yang tinggal tempel doang susahnya kayak menghilangkan mati listrik dari bumi Tanbu ini.

Ramadan dari XI IPA 2 dengan Sumpah Aku Cinta Padamu-nya
Untuk memenangkan lomba semacam ini perlu trik khusus! Ente musti punya konsep yang kuat! Pakai pakaian paling ikonik! Paling mewakili sosok pahlawan, misalnya konsep yang diusung Arbain. Pakai jenggot, pakaian serba putih, pake tongkat. Itu bagus. Intinya total! Jangan setengah2 karena hasilnya nanti akan setengah2. Kurang maknyus! Kurang mantaab!
Oke, lanjut. Setelah lomba mirip artis kpop Pahlawan Nasional selesai, acara selanjutnya adalah perlombaan rangking 1. Konsepnya mengambil dari acara tipi sebut saja TransTV yang mana TransTV juga ngambil entah dari mana. Haha. Acaranya lumayan seru.
Apakah A Siwon Oppa ato B DOnghae Oppa yang baru saja wamil? *PERTANYAAAN MACAM APAAA INI???*
Lomba terakhir adalah berkaitan dengan Hulahup. Hulahup histeria katanya. Saya curiga kata histeria berasal dari teriakan hebring para suporter dan juga peserta saat membawa hulahup dari ujung satu ke ujung lainnya. *Aaaa!!! Ayooo!! Cepaaat!!! LEKASIIIII!!!* *anggap saja seperti itu*.
Mana hulahupnya??
Sambil menonton lomba hulahup histeria ada pemandangan luar biasa di seberang sana.

Kalian main apa, nak? Sepertinya kalian lapar :)
Mungkin sudah pernah saya sampaikan bahwa saya menyukai sekolah ini. Siswa tidak hanya diajarkan pengetahuan akademik, tapi juga ada berbagai kegiatan yang menjadi wadah bagi mereka untuk berekspresi. Saya tidak tahu dengan sekolah lain, di daerah lain. Dulu di sekolah saya kegiatan semacam ini kurang. Seingat saya, hari besar seperti Sumpah Pemuda diperingati dengan upacara dan dilanjutkan dengan belajar. 
Saya harap para siswa menyadari betapa beruntungnya mereka. Mereka tidak hanya belajar, tapi juga berekspresi. Mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri mereka dan juga menjadikan diri mereka berkarakter. Luar biasa bukan? :)
Daan akhirnya, postingan ini akan ditutup dengan SALAM PEMUDA HARAPAN BANGSA!!!
Member boiben mana dia? Dari agensi mana dia? *ter-boiben*

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.