Tuesday 23 January 2018

Belajar Kesetaraan Menuju Harmoni Sosial Melalui Pantun

Hari ini menjelang berakhirnya jam pelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS 1 saya meminta siswa untuk melakukan kegiatan ringan nan menyenangkan *bagi gurunya*, yaitu membuat pantun. 
Setelah sebelumnya kegiatan belajar dilaksanakan dengan diskusi, tanya jawab, dan mendengarkan penjelasan guru di mana sebenarnya haram hukumnya dalam kurikulum 2013, maka di akhir pembahasan KD 3 saya ingin menebusnya dengan meminta siswa membuat pantun. 
Ide membuat pantun berasal dari salah satu cabor *he?* yang dilombakan di Kemah Budaya 2018 di akhir pekan kemaren, yaitu lomba berbalas pantun. 
Saya ingin tahu apakah siswa mampu membuat pantun berkaitan dengan materi KD 3, yaitu Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial. 
Ternyata, hanya dalam kurun waktu 20 menit kurang, mereka bisa membuat pantun. Ada tiga siswa yang bersedia menjadi sukarelawan untuk membacakan pantunnya, yaitu Diah Olva, Fahru, dan Lutfi. Seperti apa pantunnya? Cek berikut ini. 
Paham Orang Merkantilisme
Paham Kita Demokratisme
Nepotisme dan Etnosentrisme
Memang Harus Dihindari
(Diah Olva)
Ibu Rina tidak berdaya
Bulikannya Tatamu Lawan Mama
Ciri Fisik Suku Budaya
Bukan Penghalang Kita Semua 
(Fahru)
Beda Fisik Beda Budaya
Beda Agama Beda Bangsa
Walau pun Kita Berbeda
Tetapi Tetap Satu Jua
(Moh. Lutfi)
Dari sekian banyak pantun yang masuk yang kesemuanya T to the OP, yaitu TOP dengan berbagai pertimbangan saya memilih tiga besar pantun terbaik. Kriteria yang saya pakai sebagai berikut.
  1. Rima yang syahdu untuk didengarkan :)
  2. Keterkaitan dengan materi
  3. Sampiran yang juga berkaitan dengan materi
Keputusan ini tidak dapat diganggu, digugat ataupun dipertanyakan. Segala bentuk pertanyaan harap dialamatkan ke kak Google. 
Daaan ini dia tiga besar pantunnya: 
Suku Jawa Suku Madura
Suku Bali Suku Toraja
Suku itu Berbeda-beda
Tetapi Tetap Satu Bangsa
(Duta Muwafaq)
Ciri Fisik Suku Bangsa
Bukan Penghalang Kita Semua
Kalo Ada yang Melestarikannya
Mari Kita Bantu Semua
(Ismail Khoiriyadi)
Suku Bangsa dan Agama
Ras dan Gender Jadi Budaya
Kalo Ada yang Merusaknya
Mari kita Hajar Bersama
(Jonathan)
Memang pantun itu tidak akan keluar di ujian, tetapi saya pikir sebagai variasi kegiatan itu bagus. Siswa bisa mengembangkan wawasannya sekaligus ada yang tertinggal di benak mereka ketika sudah mulai mempelajari kompetensi baru. 
Kerja bagus, nak. Teacher bangga pada kalian :)
Salam Kesetaraan!!!

 

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.